Bupati Kotim sebut hortikultura potensi besar tingkatkan kesejahteraan petani
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor menyebut, bertani hortikultura merupakan salah satu bidang usaha yang berpotensi besar meningkatkan kesejahteraan petani.
"Misalnya punya lahan satu hektare, saran saya itu jangan ditanam sawit karena hasilnya tidak signifikan. Akan jauh lebih besar hasilnya jika hortikultura misalnya buah-buahan atau sayur-sayuran karena modalnya tidak terlalu besar, cepat panen dan hasilnya menguntungkan," kata Halikinnor di Kecamatan Cempaga Hulu, Sabtu.
Hal itu disampaikannya saat membuka pelatihan agrobisnis hortikultura di areal Lintang Batang Hortifarm di Desa Bukit Batu. Kegiatan itu diikuti puluhan warga di kecamatan tersebut.
Menurut Halikinnor, saat ini sebagian besar masyarakat menggeluti usaha perkebunan, khususnya kelapa sawit dan karet. Belum banyak warga yang melirik bertani hortikultura, padahal potensinya juga besar.
Seperti yang dilakukan Lintang Batang Hortifarm yang menanam berbagai jenis buah, seperti jambu kristal, lengkeng dan lainnya. Kini kawasan itu semakin ramai dikunjungi warga yang berwisata di kebun buah yang terletak di Jalan Tjilik Riwut km 79 tersebut.
Halikinnor berterima kasih kepada pihak pengelola yang berinisiatif menggelar pelatihan agrobisnis hortikultura. Ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan menanami komoditas hortikultura, apalagi Lintang Batang Hortifarm telah mencontohkan keberhasilan mereka.
Baca juga: Imigrasi Sampit raih penghargaan P2HAM 2021
Dia yakin hasil komoditas hortikultura bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Pemerintah daerah juga terus berupaya membantu petani.
"Makanya pemerintah daerah secara bertahap memberikan alat berat untuk setiap kecamatan agar bisa membantu petani menggarap lahan. Potensi pertanian kita masih cukup besar. Kami berharap masyarakat menangkap peluang ini karena lahan kita juga masih tersedia," harap Halikinnor.
Tri Haryono, selaku pengelola Lintang Batang Hortifarm mengatakan, pelatihan tersebut sebagai upaya pihaknya membantu masyarakat, khususnya dengan menangkap peluang usaha di bidang hortikultura.
"Pelatihan ini momentum yang diharapkan digunakan sebaik-baiknya oleh petani untuk pemahaman dalam budidaya hortikultura. Kami berharap ini bisa menginspirasi dan menggugah kelompok tani untuk berusaha serta memberdayakan masyarakat sekitar," kata Tri.
Tanaman hortikultura dinilai menjadi jenis usaha yang bisa ditekuni karena peluangnya cukup besar sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali bangkit, termasuk di tengah pandemi COVID-19 ini. Ini juga untuk mendukung upaya pemerintah menciptakan kedaulatan pangan.
Baca juga: 40.000 dosis disiapkan untuk optimalisasi vaksinasi COVID-19 di Kotim
"Misalnya punya lahan satu hektare, saran saya itu jangan ditanam sawit karena hasilnya tidak signifikan. Akan jauh lebih besar hasilnya jika hortikultura misalnya buah-buahan atau sayur-sayuran karena modalnya tidak terlalu besar, cepat panen dan hasilnya menguntungkan," kata Halikinnor di Kecamatan Cempaga Hulu, Sabtu.
Hal itu disampaikannya saat membuka pelatihan agrobisnis hortikultura di areal Lintang Batang Hortifarm di Desa Bukit Batu. Kegiatan itu diikuti puluhan warga di kecamatan tersebut.
Menurut Halikinnor, saat ini sebagian besar masyarakat menggeluti usaha perkebunan, khususnya kelapa sawit dan karet. Belum banyak warga yang melirik bertani hortikultura, padahal potensinya juga besar.
Seperti yang dilakukan Lintang Batang Hortifarm yang menanam berbagai jenis buah, seperti jambu kristal, lengkeng dan lainnya. Kini kawasan itu semakin ramai dikunjungi warga yang berwisata di kebun buah yang terletak di Jalan Tjilik Riwut km 79 tersebut.
Halikinnor berterima kasih kepada pihak pengelola yang berinisiatif menggelar pelatihan agrobisnis hortikultura. Ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan menanami komoditas hortikultura, apalagi Lintang Batang Hortifarm telah mencontohkan keberhasilan mereka.
Baca juga: Imigrasi Sampit raih penghargaan P2HAM 2021
Dia yakin hasil komoditas hortikultura bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Pemerintah daerah juga terus berupaya membantu petani.
"Makanya pemerintah daerah secara bertahap memberikan alat berat untuk setiap kecamatan agar bisa membantu petani menggarap lahan. Potensi pertanian kita masih cukup besar. Kami berharap masyarakat menangkap peluang ini karena lahan kita juga masih tersedia," harap Halikinnor.
Tri Haryono, selaku pengelola Lintang Batang Hortifarm mengatakan, pelatihan tersebut sebagai upaya pihaknya membantu masyarakat, khususnya dengan menangkap peluang usaha di bidang hortikultura.
"Pelatihan ini momentum yang diharapkan digunakan sebaik-baiknya oleh petani untuk pemahaman dalam budidaya hortikultura. Kami berharap ini bisa menginspirasi dan menggugah kelompok tani untuk berusaha serta memberdayakan masyarakat sekitar," kata Tri.
Tanaman hortikultura dinilai menjadi jenis usaha yang bisa ditekuni karena peluangnya cukup besar sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali bangkit, termasuk di tengah pandemi COVID-19 ini. Ini juga untuk mendukung upaya pemerintah menciptakan kedaulatan pangan.
Baca juga: 40.000 dosis disiapkan untuk optimalisasi vaksinasi COVID-19 di Kotim