Bupati Gumas tekankan pentingnya peningkatan produksi jagung hibrida

id Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong ,berita kalteng, jagung hibrida

Bupati Gumas tekankan pentingnya peningkatan produksi jagung hibrida

Bupati Gumas Jaya S Monong dan lainnya panen jagung hibrida di lahan milik Poktan Sejahtera di Kecamatan Kurun, Senin (13/12/2021). (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas jagung hibrida, supaya petani mendapat untung walau lahan yang digarap terbatas.

“Target pengembangan jagung hibrida tahun 2021 di Gumas adalah seluas 300 hektare. Itu dulu yang kita maksimalkan,” ucapnya saat panen jagung hibrida di lahan Kelompok Tani Sejahtera, Kecamatan Kurun, Senin.

Dia menyebut, pengelolaan hendaknya dilakukan secara maksimal sehingga produktivitas meningkat. Petani tidak perlu mengejar luasan lahan yang digarap, namun yang penting adalah berapa ton yang dihasilkan.

Agar produktif, ujar orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini, maka penggunaan benih, pupuk, dan lainnya juga harus benar-benar dipilih yang berkualitas.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Gumas ditargetkan capai 70 persen sebelum Natal

Dia juga mengingatkan Dinas Pertanian setempat agar membantu para petani, supaya petani semakin giat dalam mengelola lahan pertanian sehingga hasil usaha tani meningkat dan membawa kesejahteraan bagi mereka.

“Misalkan saat ini satu hektare bisa menghasilkan empat ton, ke depan satu hektare harus bisa meningkat menjadi enam, tujuh, delapan, dan kalau bisa di atas 10 ton. Jadi petani memperoleh keuntungan,” paparnya.

Kepala Distan Gumas Letus Guntur mengatakan, target sasaran pengembangan jagung hibrida tahun 2021 adalah seluas 300 hektare, yang dialokasikan pada delapan kecamatan, 19 desa dan enam kelurahan dan pada 32 kelompok tani.

Progres pengembangan jagung hibrida per 12 Desember 2021 adalah seluas 274 hektare, luas panen 49 hektare, produktivitas rata-rata tiga ton per hektare dan produksi 195 ton dengan rincian 48 ton carry over tahun 2020.

Mantan Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Gumas ini menyebut bahwa hingga saat ini terus dilakukan percepatan target penanaman jagung hibrida yang masih tersisa.

“Advokasi yang telah dilaksanakan pada pengembangan jagung hibrida berupa bantuan pengolahan lahan, bantuan penyediaan benih, pupuk, insektisida dan herbisida, pendampingan teknis oleh penyuluh, dan penyiapan alat mesin pertanian pra panen dan pasca panen,” demikian Letus.

Baca juga: Berikut penjelasan DPU Gumas tentang perbaikan Jembatan Nango

Baca juga: Kapolsek Sepang berganti, pejabat lama dimutasi ke Polda Kalteng

Baca juga: Bupati Gumas turun ke jalan ingatkan sopir angkutan jangan ODOL