Akademisi: Limbah ancam kelangsungan ekosistem sungai di Palangka Raya

id Akademisi: Limbah ancam kelangsungan ekosistem sungai di Palangka Raya, Kalteng, Palangka Raya

Akademisi: Limbah ancam kelangsungan ekosistem sungai di Palangka Raya

Forum Group Discussion tentang  analisis perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di wilayah Kota Palangka Raya digelar di Kecamatan Bukit Batu, Rabu (8/12/2021) lalu. ANTARA/HO-FISIP UMPR

Palangka Raya (ANTARA) - Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FISIP UMPR) M Nur Tanja Putra MAP mengatakan pengelolaan limbah yang tidak tepat akan mengancam kelangsungan ekosistem sungai di Kota Palangka Raya.

"Banyak fenomena pencemaran air limbah di sungai di Kota Palangka Raya. Jika dibiarkan dan tidak ditanggulangi dengan baik maka akan merusak ekologi hewan dan tumbuhan disekitar aliran sungai," kata M Nur di Palangka Raya, Rabu.

Untuk itu, lanjut dia, diperlukan pengelolaan limbah secara tepat dan maksimal agar ancaman kerusakan ekosistem di aliran sungai dapat diminimalkan.

Pemerintah juga perlu menerapkan model tata kelola pengolahan limbah yang sesuai dengan kondisi perkotaan dan wilayah pinggiran. Artinya model itu berlaku menyeluruh meski ada penyesuaian di setiap wilayah.

Dia mengatakan, saat ini jaringan drainase di wilayah "Kota Cantik" cukup banyak, namun pengelolaannya masih harus ditingkatkan. Termasuk, harus ada penambahan jumlah maupun daya tampung drainase.

"Yang tidak kalah penting, adalah pemerintah dalam mengantisipasi kerusakan ekosistem sungai dengan melibatkan peran aktif masyarakat," katanya.

Misalnya, dengan melakukan pengembangan pariwisata berbasis ekowisata, termasuk memanfaatkan potensi di wilayah bantaran sungai.

Bisa pula menjadikan kawasan sungai sebagai wilayah mata pencaharian. Artinya jika masyarakat memiliki ketergantungan dengan sungai maka secara tidak langsung juga akan muncul kesadaran untuk menjaganya.

Baca juga: Diduga terpengaruh miras, truk terguling usai tabrak pembatas jalan

"Apa yang saya sampaikan ini juga telah kami sampaikan melalui 'forum group discussion' di aula Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya pada Rabu (8/12) lalu," katanya.

FGD yang merupakan kerja sama antara FISIP UMPR dan Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya itu, bertema analisis perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di Kota Palangka Raya.

Turut hadir Dekan FISIP UMPR Irwani MAP, Dosen FISIP UMPR Dr Riban Satia, Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya Harry Maihadi serta sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.

"Melalui kegiatan itu kita berharap Pemerintah Kota Palangka Raya semakin siap menghadapi dan mampu meminimalkan ancaman kerusakan ekologi sungai. Tentunya dengan semakin melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga," demikian M Nur.

Baca juga: Diskominfosantik Kalteng dorong peningkatan pemahaman masyarakat tentang program BPJAMSOSTEK

Baca juga: OJK: Sektor jasa keuangan di Kalteng dalam kondisi baik

Baca juga: ASN pemkot Palangka Raya diingatkan selalu patuhi larangan cuti Nataru