Puan Maharani minta masyarakat tak panik dengan Omicron yang terdeteksi di RI
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta masyarakat tidak perlu panik dengan temuan kasus varian baru COVID-19 Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia.
“Kami imbau agar masyarakat tidak panik," kata Puan di Jakarta, Kamis.
Kasus pertama Omicron ditemukan pada pasien yang merupakan petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta. Puan meminta masyarakat agar tetap tenang dengan adanya temuan ini.
Baca juga: Jokowi ajak bersama-sama sekuat tenaga agar Omicron tak meluas di Tanah Air
"Kondisi pasien saat ini dalam keadaan sehat. Yang paling penting kita harus tetap menjaga diri dan keluarga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pesan Puan.
Puan meminta pemerintah, khususnya Satgas Penanganan COVID-19 untuk menggencarkan "tracing" agar penyebaran virus tidak semakin meluas.
“Saat ini tak cukup hanya dengan pengetatan "screening". "Tracing" atau pelacakan harus semakin digencarkan untuk mengantisipasi menyebarnya varian Omicron,” kata Puan.
Selain pasien yang sudah terkonfirmasi positif varian baru COVID-19 itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi lima kasus "probable" Omicron. Dua kasus merupakan WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris, dan tiga kasus adalah WNA asal Tiongkok yang datang ke Manado.
Baca juga: Jokowi minta masyarakat tak panik pasca masuknya Omicron di Indonesia
“'Screening' dengan teknologi RNA lewat sistem SGTF (S-gene target failure) yang bisa mendeteksi kasus Omicron di pintu-pintu masuk ke Indonesia sudah baik, namun harus semakin dioptimalkan untuk meminimalisir 'imported case',” kata Puan.
Mantan Menko PMK itu mengingatkan Kemenkes dan Satgas COVID-19 segera melakukan upaya penanganan untuk menjaga agar kasus Omicron tidak meluas. Puan meminta semua pihak bekerja sama untuk mengendalikan kondisi pandemi di Indonesia agar tidak kembali memburuk.
“Apalagi kasus Omicron ini ditemukan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang kita khawatirkan akan memicu penambahan kasus COVID-19. Harus ada penanganan khusus dan jangan sampai lengah,” kata Puan menegaskan.
Baca juga: Tiga WNA asal Cina yang masuk melalui Bandara Sam Ratulangi terindikasi varian Omicron
Petugas kebersihan RS Wisma Atlet yang terkonfirmasi Omicron diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Ia diduga tertular dari pasien yang sedang menjalani karantina.
“Maka penting sekali untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak abai dengan protokol kesehatan. Sosialisasi harus dilakukan terus menerus dan lewat berbagai sarana, termasuk media sosial,” kata Puan menyarankan.
Puan mengingatkan pemerintah daerah bersama aparat keamanan untuk betul-betul sigap memastikan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 berjalan kondusif. Tak hanya itu, Puan meminta pemda mempercepat vaksinasi di wilayahnya masing-masing.
“Khususnya pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sehingga anak-anak semakin lebih aman dari ancaman virus Corona. Pastikan fasilitas kesehatan beserta kebutuhan medis lainnya siap untuk segala kemungkinan terburuk,” kata Puan.
Baca juga: Jokowi minta pejabat tahan diri tak pergi keluar negeri
Baca juga: Cegah penularan Omicron, DPR tunda seluruh perjalanan dinas ke luar negeri
Baca juga: Ketua DPR: Pencopotan pamen langkah awal pembenahan di Polri
Baca juga: Puan sebut DPR siap menindaklanjuti Putusan MK terkait UU Ciptaker
“Kami imbau agar masyarakat tidak panik," kata Puan di Jakarta, Kamis.
Kasus pertama Omicron ditemukan pada pasien yang merupakan petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta. Puan meminta masyarakat agar tetap tenang dengan adanya temuan ini.
Baca juga: Jokowi ajak bersama-sama sekuat tenaga agar Omicron tak meluas di Tanah Air
"Kondisi pasien saat ini dalam keadaan sehat. Yang paling penting kita harus tetap menjaga diri dan keluarga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pesan Puan.
Puan meminta pemerintah, khususnya Satgas Penanganan COVID-19 untuk menggencarkan "tracing" agar penyebaran virus tidak semakin meluas.
“Saat ini tak cukup hanya dengan pengetatan "screening". "Tracing" atau pelacakan harus semakin digencarkan untuk mengantisipasi menyebarnya varian Omicron,” kata Puan.
Selain pasien yang sudah terkonfirmasi positif varian baru COVID-19 itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi lima kasus "probable" Omicron. Dua kasus merupakan WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris, dan tiga kasus adalah WNA asal Tiongkok yang datang ke Manado.
Baca juga: Jokowi minta masyarakat tak panik pasca masuknya Omicron di Indonesia
“'Screening' dengan teknologi RNA lewat sistem SGTF (S-gene target failure) yang bisa mendeteksi kasus Omicron di pintu-pintu masuk ke Indonesia sudah baik, namun harus semakin dioptimalkan untuk meminimalisir 'imported case',” kata Puan.
Mantan Menko PMK itu mengingatkan Kemenkes dan Satgas COVID-19 segera melakukan upaya penanganan untuk menjaga agar kasus Omicron tidak meluas. Puan meminta semua pihak bekerja sama untuk mengendalikan kondisi pandemi di Indonesia agar tidak kembali memburuk.
“Apalagi kasus Omicron ini ditemukan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang kita khawatirkan akan memicu penambahan kasus COVID-19. Harus ada penanganan khusus dan jangan sampai lengah,” kata Puan menegaskan.
Baca juga: Tiga WNA asal Cina yang masuk melalui Bandara Sam Ratulangi terindikasi varian Omicron
Petugas kebersihan RS Wisma Atlet yang terkonfirmasi Omicron diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Ia diduga tertular dari pasien yang sedang menjalani karantina.
“Maka penting sekali untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak abai dengan protokol kesehatan. Sosialisasi harus dilakukan terus menerus dan lewat berbagai sarana, termasuk media sosial,” kata Puan menyarankan.
Puan mengingatkan pemerintah daerah bersama aparat keamanan untuk betul-betul sigap memastikan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 berjalan kondusif. Tak hanya itu, Puan meminta pemda mempercepat vaksinasi di wilayahnya masing-masing.
“Khususnya pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sehingga anak-anak semakin lebih aman dari ancaman virus Corona. Pastikan fasilitas kesehatan beserta kebutuhan medis lainnya siap untuk segala kemungkinan terburuk,” kata Puan.
Baca juga: Jokowi minta pejabat tahan diri tak pergi keluar negeri
Baca juga: Cegah penularan Omicron, DPR tunda seluruh perjalanan dinas ke luar negeri
Baca juga: Ketua DPR: Pencopotan pamen langkah awal pembenahan di Polri
Baca juga: Puan sebut DPR siap menindaklanjuti Putusan MK terkait UU Ciptaker