Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) tetap memastikan pengamanan pasokan batu bara untuk PLTU kendati sejumlah direksi terpapar Covid-19.
"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Darmawan, PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan.
"Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi. Untuk itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional," katanya.
PT PLN (Persero) terus melakukan upaya pengamanan pasokan batu bara untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik ke masyarakat. Selama satu bulan terakhir, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memimpin langsung pengamanan pasokan batu bara di ruang War Room (Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS) yang juga diikuti oleh jajaran Direksi dan manajemen PLN Grup hingga lebih dari 50 orang, dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.
Dalam proses pengamanan pasokan batu bara tersebut, Direktur Utama dengan satu Direksi PLN terpapar Covid-19, di mana seluruh anggota krisis energi primer mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi, sehingga monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online.
Pada saat sidak yang dilakukan oleh Menteri ESDM dan Menteri BUMN (4/1), War Room yang terlihat kosong memang sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19, sehingga proses monitoring dialihkan menggunakan sistem digital dan pertemuan online.
Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan ditengah pandemi Covid-19.
"Kami terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online. Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," kata Darmawan.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.
Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.
Berita Terkait
PT SLK dukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Kalteng
Minggu, 27 Oktober 2024 14:49 Wib
Turnamen PLTU Kalteng 1 Cup 2024 gelorakan semangat olahraga di Kalteng
Jumat, 25 Oktober 2024 13:36 Wib
PT SLK berdayakan masyarakat hingga lestarikan budaya
Rabu, 23 Oktober 2024 8:44 Wib
PLN dan Kementan luncurkan model pertanian terpadu
Senin, 30 September 2024 14:18 Wib
Sri Mulyani: Proses pensiun dini PLTU Cirebon masih berlangsung
Sabtu, 7 September 2024 14:09 Wib
PLN akan ganti 800 PLTU dengan PLTG guna capai emisi nol
Kamis, 5 September 2024 17:45 Wib
PT SLK rayakan Lebaran bersama warga Trans Kajuei
Jumat, 12 April 2024 8:10 Wib
PT SLK berbagi keberkahan bersama anak yatim dan lansia saat Ramadhan
Selasa, 2 April 2024 11:37 Wib