Video tentara China menyamar dengan jaket Gojek hoaks

id Gojek,tentara China menyamar jaket Gojek,jaket Gojek,tentara China,hoaks

Video tentara China menyamar dengan jaket Gojek hoaks

Anggota tim medis tiba dengan pesawat Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Bandara Internasional Wuhan Tianhe menyusul penularan virus korona baru di Wuhan, provinsi Hubei, China, Senin (17/2/2020). ANTARA/China Daily via REUTERS.

Jakarta (ANTARA) - Di aplikasi WhatsApp, beredar pesan berantai yang menyertakan video seorang pria yang mengenakan jaket pengemudi Gojek, tengah menangis dan berbicara dengan bahasa asing.

Pria itu, dalam narasi yang disertakan dalam pesan berantai, disebut sebagai tentara China yang menyamar dan tidak dapat kembali ke tempat asalnya.

Berikut narasi lengkap pesan berantai tersebut:
“Tentara china nyamar jadi tukang gojek dari citayam ngantar ke Cipayung eh gak bisa pulang ke tempat persembunyiannya malah nangis pake Bahasa chino krn gak bisa bhs Indonesia ,  gmn nih viralkan ke LBP sama BIN/BAIS …wk…kwk…kwk”

Baca juga: Indonesia beri kesempatan warga negara China jadi PNS hoaks

Namun, benarkah video tersebut menampilkan tentara China yang menyamar dan menangis karena tidak bisa kembali?
 
Unggahan hoaks yang menyebut tentara China menyamar sebagai pengemudi ojek daring dan menangis karena tidak bisa kembali ke tempat persembunyian. (Facebook)


Penjelasan:
Video tersebut diketahui merupakan unggahan salah satu pengguna TikTok yang juga pengemudi ojek daring asal Vietnam. Pria tersebut menggunakan jaket Gojek yang dilengkapi bendera Vietnam di dada kanan.

Merujuk salah satu media lokal Vietnam, pengemudi Gojek itu dilaporkan menangis karena terlalu lama menunggu pelanggan.

Berikut terjemahan dari isi video tersebut:
"Saya akan jujur, tidak ada orang kaya, tetapi orang-orang keluar untuk naik ojek. Orang tidak mendapatkan banyak uang dari tukang ojek. Tetapi, pesanan pertama untuk menunggu pelanggan membutuhkan waktu 13 menit, pesanan kedua menunggu 15 menit. Jadi, ada dua pesanan yang memakan waktu hampir 30 menit, kami tidak mendapatkan banyak uang ketika kami berlari, menunggu dua pesanan memakan waktu hampir 30 menit.
…Orang-orang bekerja sangat keras, orang-orang mengendarai ojek untuk mengurus keluarga mereka, orang-orang mengurus istri dan anak-anak mereka, rumah, ini dan itu ... tapi bagaimana saya bisa lari untuk bertemu dengan beberapa saudara perempuan?
…Orang-orang telah bekerja sangat keras, mereka mengendarai ojek, tetapi kamu masih bisa begitu kejam kepada mereka...".

Mengacu berita ANTARA, Gojek sebagai perusahaan Indonesia telah melakukan ekspansi ke sejumlah negara di ASEAN, termasuk Vietnam.

Baca juga: Hoaks, Pangdam Jaya Dudung dapat penghargaan dari China

Baca juga: China bersihkan internet dari hoaks dan akun palsu


Di Vietnam, GoFood dengan pesat tumbuh menjadi salah satu pemain terdepan layanan pesan-antar makanan.

Pada 2019, GoViet yang lantas kini berganti nama menajdi Gojek, masuk ke dalam daftar 100 produk dan layanan yang paling diandalkan di Vietnam, demikian publikasi Vietnam Economic Times.

Klaim: Video tentara China menyamar dengan jaket Gojek
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Indonesia beri kesempatan warga negara China jadi PNS

Baca juga: Penyebar hoaks 'brimob china' terancam hukuman enam tahun

Baca juga: Penyebar hoaks personel brimob asal China terancam 10 tahun penjara

Baca juga: Helikopter Indonesia kibarkan bendera China hoaks