Komisi III DPRD Gumas imbau sekolah berhati-hati laksanakan PTM
Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Lily Rusnikasi mengimbau kepada seluruh kepala sekolah di wilayah setempat agar berhati-hati dalam menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Sekolah hendaknya selalu berkoordinasi dengan tim satuan tugas penanganan COVID-19 dalam menentukan apakah PTM bisa dilakukan atau sebaiknya tidak dilakukan,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, koordinasi dengan tim satgas penanganan COVID-19 sangat penting, guna mengetahui apakah wilayah di sekolah tersebut mengalami kenaikan kasus COVID-19 atau tidak.
Secara khusus, wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini meminta kepada kepala sekolah dan guru agar mengawasi penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah.
Baca juga: DPU Gumas optimis multiyears selesai tepat waktu
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para peserta didik dan guru agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik itu di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
“Intinya selalu gunakan masker saat di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sebaiknya langsung pulang ke rumah begitu PTM selesai,” paparnya.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Desa Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun ini mendorong para orang tua agar tidak ragu membawa anak-anak mereka yang cukup usia ke fasilitas pelayanan kesehatan, guna mengikuti vaksinasi COVID-19.
“Saat ini anak usia enam hingga 11 tahun juga sudah bisa divaksin. Jadi kepada orang tua saya imbau agar tidak ragu membawa anak-anak mereka ke fasyankes guna mengikuti vaksinasi,” bebernya.
Dia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak saat pelaksanaan vaksinasi, mengingat orang tua mengetahui riwayat penyakit yang diderita anak serta kondisi kesehatan anak.
“Orang tua hendaknya mendampingi anak, karena nantinya ada tahapan pemeriksaan kesehatan sesaat sebelum disuntik vaksin. Orang tua lah yang bisa menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh tenaga kesehatan,” demikian Lily.
Baca juga: SMAN 1 Kurun ajarkan siswa budi daya maggot melalui ekstrakurikuler
Baca juga: Legislator Gumas apresiasi pemdes berpartisipasi sukseskan vaksinasi
Baca juga: Guru di Gumas merasa lebih terlindungi usai terima vaksin booster
“Sekolah hendaknya selalu berkoordinasi dengan tim satuan tugas penanganan COVID-19 dalam menentukan apakah PTM bisa dilakukan atau sebaiknya tidak dilakukan,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, koordinasi dengan tim satgas penanganan COVID-19 sangat penting, guna mengetahui apakah wilayah di sekolah tersebut mengalami kenaikan kasus COVID-19 atau tidak.
Secara khusus, wakil rakyat dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini meminta kepada kepala sekolah dan guru agar mengawasi penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah.
Baca juga: DPU Gumas optimis multiyears selesai tepat waktu
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para peserta didik dan guru agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik itu di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
“Intinya selalu gunakan masker saat di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sebaiknya langsung pulang ke rumah begitu PTM selesai,” paparnya.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Desa Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun ini mendorong para orang tua agar tidak ragu membawa anak-anak mereka yang cukup usia ke fasilitas pelayanan kesehatan, guna mengikuti vaksinasi COVID-19.
“Saat ini anak usia enam hingga 11 tahun juga sudah bisa divaksin. Jadi kepada orang tua saya imbau agar tidak ragu membawa anak-anak mereka ke fasyankes guna mengikuti vaksinasi,” bebernya.
Dia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak saat pelaksanaan vaksinasi, mengingat orang tua mengetahui riwayat penyakit yang diderita anak serta kondisi kesehatan anak.
“Orang tua hendaknya mendampingi anak, karena nantinya ada tahapan pemeriksaan kesehatan sesaat sebelum disuntik vaksin. Orang tua lah yang bisa menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh tenaga kesehatan,” demikian Lily.
Baca juga: SMAN 1 Kurun ajarkan siswa budi daya maggot melalui ekstrakurikuler
Baca juga: Legislator Gumas apresiasi pemdes berpartisipasi sukseskan vaksinasi
Baca juga: Guru di Gumas merasa lebih terlindungi usai terima vaksin booster