Penularan COVID-19 di Kotim mulai muncul klaster sekolah
Sampit (ANTARA) - Penularan COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mulai memunculkan klaster sekolah yaitu di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotawaringin Timur sehingga membuat pihak sekolah memutuskan menghentikan pembelajaran tatap muka untuk sementara waktu dan mengalihkan pembelajaran secara luring atau online.
"Awalnya ada guru dari sekolah di kecamatan lain yang positif COVID-19 dan kebetulan istrinya bertugas di MAN Kotim ini. Setelah kami lakukan swab, ternyata ada delapan guru di MAN ini yang positif. Makanya PTM (pembelajaran tatap muka) dihentikan sementara," kata Kepala MAN Kotawaringin Timur, Muhammad Rusidi di Sampit, Kamis.
Penghentian sementara pembelajaran tatap muka di sekolah yang terletak di Jalan HM Arsyad ini dilakukan sejak Rabu (9/2) hingga 20 Februari 2022 mendatang. Ini sesuai dengan petunjuk dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
Saat ini delapan guru yang positif terpapar COVID-19 tersebut sedang menjalani isolasi mandiri. Kondisi mereka cukup baik karena umumnya hanya mengalami gejala ringan dan tidak sampai mengganggu pernapasan.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga sudah mendatangi sekolah dan guru tersebut. Pihak sekolah juga sudah menyampaikan kronologis hingga diketahui adanya penularan tersebut.
Rusidi mengatakan, keputusan penghentian pembelajaran tatap muka diambil pihak sekolah untuk mencegah meluasnya penularan COVID-19 di sekolah itu. Langkah ini juga agar proses belajar dan mengajar tetap berjalan lancar meski harus kembali dialihkan ke sistem online.
Baca juga: DPRD Kotim dukung usut tuntas penyimpangan pengelolaan pasar
"Mudah-mudahan semua cepat sembuh. Proses pembelajaran juga tetap berjalan lancar meski melalui online atau luring. Mudahan tidak ada lagi penularan COVID-19," kata Rusidi.
Selain MAN Kotawaringin Timur, sekolah lain yang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka adalah MTsN 1 Kotawaringin Timur. Sekolah ini terletak di Jalan Pelita Barat, tidak jauh dari MAN Kotawaringin Timur.
Berdasarkan surat edaran yang dibagikan kepada orangtua dan wali murid, pembelajaran tatap muka dihentikan sementara mulai Rabu (9/2) sampai Sabtu (12/2) nanti. Pihak sekolah beralasan langkah itu hanya sebagai antisipasi karena kasus COVID-19 tinggi.
"Dilatarbelakangi oleh kondisi di sekolah kami sendiri, serta ada imbauan dari Kementerian Agama untuk mengantisipasi COVID-19, serta kondisi di lapangan setelah pemantauan pihak Puskesmas," kata Kepala MTsN 1 Kotawaringin Timur, Jainuddin.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, masalah ini menjadi perhatian pemerintah daerah. Dinas Kesehatan menindaklanjuti di lapangan.
"Terkait penanganan, Instruktur Bupati Kotawaringin Timur menjadi rujukan bagi pihak sekolah dalam menghadapi perkembangan situasi pandemi COVID-19 saat ini," demikian Multazam.
Baca juga: Hadiri peringatan HPN, Ketua DPRD Kotim apresiasi kiprah pers
Baca juga: DPRD Kotim dukung pengetatan pengawasan di objek wisata
Baca juga: Polres Kotim tambah posko pengawasan cegah meluasnya penularan COVID-19
"Awalnya ada guru dari sekolah di kecamatan lain yang positif COVID-19 dan kebetulan istrinya bertugas di MAN Kotim ini. Setelah kami lakukan swab, ternyata ada delapan guru di MAN ini yang positif. Makanya PTM (pembelajaran tatap muka) dihentikan sementara," kata Kepala MAN Kotawaringin Timur, Muhammad Rusidi di Sampit, Kamis.
Penghentian sementara pembelajaran tatap muka di sekolah yang terletak di Jalan HM Arsyad ini dilakukan sejak Rabu (9/2) hingga 20 Februari 2022 mendatang. Ini sesuai dengan petunjuk dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
Saat ini delapan guru yang positif terpapar COVID-19 tersebut sedang menjalani isolasi mandiri. Kondisi mereka cukup baik karena umumnya hanya mengalami gejala ringan dan tidak sampai mengganggu pernapasan.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga sudah mendatangi sekolah dan guru tersebut. Pihak sekolah juga sudah menyampaikan kronologis hingga diketahui adanya penularan tersebut.
Rusidi mengatakan, keputusan penghentian pembelajaran tatap muka diambil pihak sekolah untuk mencegah meluasnya penularan COVID-19 di sekolah itu. Langkah ini juga agar proses belajar dan mengajar tetap berjalan lancar meski harus kembali dialihkan ke sistem online.
Baca juga: DPRD Kotim dukung usut tuntas penyimpangan pengelolaan pasar
"Mudah-mudahan semua cepat sembuh. Proses pembelajaran juga tetap berjalan lancar meski melalui online atau luring. Mudahan tidak ada lagi penularan COVID-19," kata Rusidi.
Selain MAN Kotawaringin Timur, sekolah lain yang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka adalah MTsN 1 Kotawaringin Timur. Sekolah ini terletak di Jalan Pelita Barat, tidak jauh dari MAN Kotawaringin Timur.
Berdasarkan surat edaran yang dibagikan kepada orangtua dan wali murid, pembelajaran tatap muka dihentikan sementara mulai Rabu (9/2) sampai Sabtu (12/2) nanti. Pihak sekolah beralasan langkah itu hanya sebagai antisipasi karena kasus COVID-19 tinggi.
"Dilatarbelakangi oleh kondisi di sekolah kami sendiri, serta ada imbauan dari Kementerian Agama untuk mengantisipasi COVID-19, serta kondisi di lapangan setelah pemantauan pihak Puskesmas," kata Kepala MTsN 1 Kotawaringin Timur, Jainuddin.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, masalah ini menjadi perhatian pemerintah daerah. Dinas Kesehatan menindaklanjuti di lapangan.
"Terkait penanganan, Instruktur Bupati Kotawaringin Timur menjadi rujukan bagi pihak sekolah dalam menghadapi perkembangan situasi pandemi COVID-19 saat ini," demikian Multazam.
Baca juga: Hadiri peringatan HPN, Ketua DPRD Kotim apresiasi kiprah pers
Baca juga: DPRD Kotim dukung pengetatan pengawasan di objek wisata
Baca juga: Polres Kotim tambah posko pengawasan cegah meluasnya penularan COVID-19