Warga Sampit penderita COVID-19 meninggal di Surabaya

id Warga Sampit penderita COVID-19 meninggal di Surabaya, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

Warga Sampit penderita COVID-19 meninggal di Surabaya

Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat merujuk seorang pasien COVID-19 ke Surabaya melalui Bandara Haji Asan Sampit, Sabtu (5/2/2022). Pasien tersebut dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (9/2/2022) malam di salah satu rumah sakit di Surabaya. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Seorang warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirujuk akhir pekan lalu, meninggal dunia dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Surabaya pada Rabu (9/2) malam. 

"Kami sudah mendapatkan kabar itu pagi tadi dari pihak RSUD dr Murjani. Pasien tersebut meninggal dunia tadi malam," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Kamis. 

Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 74 tahun. Pasien dirawat di RSUD dr Murjani Sampit sejak 3 Februari karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta. 

Pasien kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya untuk mendapat penanganan lebih intensif. Pasien dirujuk atas permintaan pihak keluarga pasien. Kondisi yang memburuk membuat pasien akhirnya tidak tertolong. 

Umar mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penularan COVID-19. Protokol kesehatan wajib dijalankan untuk mencegah penularan. 

Hingga Kamis siang, jumlah warga penderita COVID-19 yang ditangani menjadi 50 orang, terdiri dari 48 orang menjalani isolasi mandiri dan dua orang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Selain itu terdapat satu orang penderita COVID-19 yang meninggal dunia. 

Baca juga: Pelaku usaha di Kotim diimbau perketat penerapan protokol kesehatan

Jika dibanding kemarin, hari ini terdapat 11 kasus baru penderita COVID-19.  Sebaran kasus baru ini terdapat di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak tujuh kasus, Baamang tiga kasus dan Kota Besi satu kasus. 

"Kami sangat berharap masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Saat ini terjadi tren peningkatan kasus sehingga harus kita waspadai," kata Umar. 

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, baik untuk vaksinasi dosis pertama, kedua maupun ketiga atau booster. Masyarakat dipersilakan datang ke puskesmas terdekat dan akan dilayani. 

Untuk lansia, vaksinasi akan dioptimalkan dengan sistem jemput bola sehingga para lansia bisa dengan mudah mengikuti vaksinasi tersebut.

Baca juga: Penularan COVID-19 di Kotim mulai muncul klaster sekolah

Baca juga: DPRD Kotim dukung usut tuntas penyimpangan pengelolaan pasar

Baca juga: Hadiri peringatan HPN, Ketua DPRD Kotim apresiasi kiprah pers