Warga Kotim kaget buaya berjemur di tengah sungai
Sampit (ANTARA) - Pemandangan unik kemunculan buaya di perairan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah membuat warga kaget lantaran melihat seekor buaya cukup besar sedang berjemur di atas sebatang kayu besar yang mengapung di tengah sungai.
"Kejadiannya itu kemarin (Kamis) ketika kami bersama tim BPN (Badan Pertanahan Nasional) menuju lokasi penyuluhan redistribusi tanah ke Desa Bantian," kata Camat Pulau Hanaut, Sufiansyah di Sampit, Jumat.
Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan cukup banyak, termasuk di kawasan menuju muara yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit.
Konflik antara satwa ganas itu dengan manusia juga sudah sering terjadi dan pernah memakan korban jiwa. Masyarakat semakin waspada saat beraktivitas di sungai.
Kemunculan buaya kali ini menarik perhatian karena berjemur di atas batang kayu di tengah sungai. Kejadian itu menjadi viral karena ada warga yang sempat mengabadikan momen tersebut.
Menurut Sufiansyah, lokasinya di tepi sungai kecil yang merupakan anak Sungai Mentaya. Buaya menganga dan terlihat tidak terganggu ketika kapal motor melintas.
"Sepertinya bila pasang dan surut maksimal, buaya bermunculan. Kami terus mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai," kata Sufiansyah.
Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah mendapat informasi kejadian unik buaya berjemur di tengah sungai tersebut.
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng perusahaan sawit gelar pasar murah minyak goreng
"Itu buaya sedang berjemur untuk mendinginkan suhu tubuh. Memang biasanya memang buaya berjemur di bantaran sungai," kata Muriansyah.
Muriansyah mengakui, kemunculan buaya semakin sering, bahkan beberapa kali warga mengabadikan momen buaya naik ke darat dekat permukiman dan sekolah. BKSDA mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman serangan buaya.
Menurut Sufiansyah, saat ini Ini masih musim buaya kawin dan bertelur. Saat seperti ini biasanya buaya cukup aktif dan ganas.
"Di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Pulau Hanaut,warga sudah makin hati-hati atau waspada. Jadi, lebih hati-hati dan waspada untuk warga yang tinggal dan beraktivitas di sekitar Sungai Mentaya," demikian Muriansyah.
Baca juga: Legislator Kotim imbau budaya gotong royong kembali digalakkan
Baca juga: Fraksi Gerindra tegaskan polemik reposisi AKD masalah internal DPRD Kotim
Baca juga: DPRD Kotim soroti antrean truk di sekitar SPBU belum teratasi
"Kejadiannya itu kemarin (Kamis) ketika kami bersama tim BPN (Badan Pertanahan Nasional) menuju lokasi penyuluhan redistribusi tanah ke Desa Bantian," kata Camat Pulau Hanaut, Sufiansyah di Sampit, Jumat.
Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan cukup banyak, termasuk di kawasan menuju muara yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit.
Konflik antara satwa ganas itu dengan manusia juga sudah sering terjadi dan pernah memakan korban jiwa. Masyarakat semakin waspada saat beraktivitas di sungai.
Kemunculan buaya kali ini menarik perhatian karena berjemur di atas batang kayu di tengah sungai. Kejadian itu menjadi viral karena ada warga yang sempat mengabadikan momen tersebut.
Menurut Sufiansyah, lokasinya di tepi sungai kecil yang merupakan anak Sungai Mentaya. Buaya menganga dan terlihat tidak terganggu ketika kapal motor melintas.
"Sepertinya bila pasang dan surut maksimal, buaya bermunculan. Kami terus mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai," kata Sufiansyah.
Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah mendapat informasi kejadian unik buaya berjemur di tengah sungai tersebut.
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng perusahaan sawit gelar pasar murah minyak goreng
"Itu buaya sedang berjemur untuk mendinginkan suhu tubuh. Memang biasanya memang buaya berjemur di bantaran sungai," kata Muriansyah.
Muriansyah mengakui, kemunculan buaya semakin sering, bahkan beberapa kali warga mengabadikan momen buaya naik ke darat dekat permukiman dan sekolah. BKSDA mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman serangan buaya.
Menurut Sufiansyah, saat ini Ini masih musim buaya kawin dan bertelur. Saat seperti ini biasanya buaya cukup aktif dan ganas.
"Di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Pulau Hanaut,warga sudah makin hati-hati atau waspada. Jadi, lebih hati-hati dan waspada untuk warga yang tinggal dan beraktivitas di sekitar Sungai Mentaya," demikian Muriansyah.
Baca juga: Legislator Kotim imbau budaya gotong royong kembali digalakkan
Baca juga: Fraksi Gerindra tegaskan polemik reposisi AKD masalah internal DPRD Kotim
Baca juga: DPRD Kotim soroti antrean truk di sekitar SPBU belum teratasi