Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap program vaksinasi COVID-19, termasuk tingginya kesadaran para orangtua mendorong anak mereka ikut vaksinasi.
"Alhamdulillah pemahaman orangtua di Kotawaringin Timur sudah bagus terkait vaksinasi untuk anak. Mungkin sudah banyak yang menyadari dampak jika tidak divaksinasi kemungkinan besar adalah terpapar COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Sabtu.
Umar Kaderi menghadiri vaksinasi untuk anak di SDN 3 Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. yang digelar Polres Kotawaringin Timur. Hadir dalam kegiatan itu Kapolres AKBP Sarpani, Dandim 1015/Spt Letkol Inf Abdul Hamid dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Susiawati.
Dia mengapresiasi kegiatan ini karena sangat membantu capaian vaksinasi di Kotawaringin Timur. Secara khusus kali ini vaksinasi yang dilaksanakan Polres Kotawaringin Timur menyasar anak-anak Sekolah Dasar.
Vaksinasi terhadap pelajar ini sangat penting untuk melindungi peserta didik dari penularan COVID-19. Tujuannya agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan dengan baik meski harus mematuhi pembatasan-pembatasan yang diberlakukan pemerintah.
Belum lama ini beberapa sekolah di Sampit terpaksa menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) lantaran ada guru maupun murid yang terpapar COVID-19. Untuk mencegah kejadian terulang, pemerintah daerah terus gencar melakukan optimalisasi vaksinasi.
Umar menyebutkan, dari target vaksinasi untuk anak-anak di Kotawaringin Timur sebanyak 44.295 orang anak, vaksinasi dosis 1 sudah tercapai 42,99 persen. Capaian Ini dinilai sudah cukup tinggi, namun perlu terus ditingkatkan.
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi Polres gencar dukung optimalisasi vaksinasi COVID-19
"Alhamdulillah di Kotawaringin Timur tidak ada kendala dalam vaksinasi anak SD dan SMP. Tiap hari melaksanakan vaksinasi untuk anak SD, SMP, lansia, pelayanan publik dan masyarakat umum," jelas Umar.
Saat pelaksanaan vaksinasi, petugas tidak menemukan komorbid atau penyakit penyerta pada anak yang divaksinasi. Keluhan yang ada seperti tekanan darah tinggi sehingga dia ditunda mengikuti vaksinasi diduga akibat gugup. Bahkan akhirnya ada beberapa pelajar SMP yang ditunda mengikuti vaksinasinya karena
Umar mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi lengkap untuk melindungi diri agar tidak mudah tertular COVID-19. Namun mereka yang sudah divaksinasi pun diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan karena tidak menutup kemungkinan juga masih bisa terpapar COVID-19 meskipun gejalanya sangat ringan.
Disinggung terkait aturan bahwa warga yang masa vaksinasi pertamanya sudah lebih dari enam bulan harus mengikuti vaksinasi dari awal, Umar menyampaikan bahwa belum ada petunjuk khusus terkait masalah itu.
"Kita kemarin habis zoom meeting dengan Kementerian Kesehatan. Pada intinya kalau dia sudah vaksinasi dosis 1, mau berapa bulan pun maka tetap kita lanjutkan ke dosis 2. Jadi tidak ada batasannya," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Warga Kotim kaget buaya berjemur di tengah sungai
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng perusahaan sawit gelar pasar murah minyak goreng
Baca juga: Legislator Kotim imbau budaya gotong royong kembali digalakkan