PAN setuju dengan diundurnya pelaksanaan pemilu 2024
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menegaskan bahwa partai-nya setuju dengan usulan pelaksanaan Pemilu 2024 dimundurkan dengan mempertimbangkan lima poin.
"Dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari masyarakat serta berbagai kalangan maka PAN memutuskan setuju pelaksanaan Pemilu 2024 diundur," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan lima alasan PAN mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 diundur, pertama, situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir sehingga memerlukan keseriusan untuk menanganinya.
Kedua menurut dia, kondisi perekonomian yang belum stabil seperti pertumbuhan ekonomi sekitar 3-3,5 persen sehingga masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk bangkit.
Baca juga: Masyarakat Bartim diminta sukseskan Pemilu 2024
"Ketiga, perkembangan situasi global seperti konflik antara Rusia dan Ukraina yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi global dan Indonesia," ujarnya.
Zulkifli menjelaskan alasan keempat, pelaksanaan Pemilu memerlukan biaya yang sangat besar padahal lebih baik digunakan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
Kelima menurut dia, keberlangsungan program-program pembangunan yang selama dua tahun tertunda karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Komisi II DPR lanjutkan uji kelayakan calon anggota KPU dan Bawaslu
"Namun dibalik itu, berbagai survei menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah khususnya Presiden Jokowi sangat tinggi, lebih dari 70 persen," tuturnya.
Zulkifli mengatakan, dirinya akan membangun komunikasi dengan semua partai politik, kalangan organisasi kemasyarakatan, dan berbagai kelompok untuk membicarakan langkah berikutnya terkait wacana penundaan pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca juga: PDIP Kalteng di pemilu 2024 bertekad tambah kursi DPR RI
Baca juga: Kebutuhan Bawaslu Bartim untuk pilkada 2024 capai Rp10 miliar
Baca juga: Durasi kampanye bukan satu-satunya penyebab konflik pemilu
"Dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari masyarakat serta berbagai kalangan maka PAN memutuskan setuju pelaksanaan Pemilu 2024 diundur," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan lima alasan PAN mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 diundur, pertama, situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir sehingga memerlukan keseriusan untuk menanganinya.
Kedua menurut dia, kondisi perekonomian yang belum stabil seperti pertumbuhan ekonomi sekitar 3-3,5 persen sehingga masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk bangkit.
Baca juga: Masyarakat Bartim diminta sukseskan Pemilu 2024
"Ketiga, perkembangan situasi global seperti konflik antara Rusia dan Ukraina yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi global dan Indonesia," ujarnya.
Zulkifli menjelaskan alasan keempat, pelaksanaan Pemilu memerlukan biaya yang sangat besar padahal lebih baik digunakan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
Kelima menurut dia, keberlangsungan program-program pembangunan yang selama dua tahun tertunda karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Komisi II DPR lanjutkan uji kelayakan calon anggota KPU dan Bawaslu
"Namun dibalik itu, berbagai survei menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah khususnya Presiden Jokowi sangat tinggi, lebih dari 70 persen," tuturnya.
Zulkifli mengatakan, dirinya akan membangun komunikasi dengan semua partai politik, kalangan organisasi kemasyarakatan, dan berbagai kelompok untuk membicarakan langkah berikutnya terkait wacana penundaan pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca juga: PDIP Kalteng di pemilu 2024 bertekad tambah kursi DPR RI
Baca juga: Kebutuhan Bawaslu Bartim untuk pilkada 2024 capai Rp10 miliar
Baca juga: Durasi kampanye bukan satu-satunya penyebab konflik pemilu