Ini tanggapan Bupati Seruyan soal sewa asrama mahasiswa di Yogyakarta

id Bupati Seruyan,sewa asrama mahasiswa di Yogyakarta,Yogyakarta,Yulhaidir

Ini tanggapan Bupati Seruyan soal sewa asrama mahasiswa di Yogyakarta

Bupati Seruyan Yulhaidir (kiri) didampingi Kepala Dinas Pendidikan Seruyan Rusdi Hidayat di Kuala Pembuang, (3/4/2022). ANTARA/Radianor

Seruyan (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir menyampaikan bahwa sewa asrama mahasiswa di luar daerah terkendala dengan regulasi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)  Nomor 77  Tahun 2020 tentang tidak bisa dilaksanakan secara berturut-turut.

“Jadi, prosesnya sewa asrama itu terkendala dengan regulasi yang tidak bisa dianggarkan secara berturut-turut, misalnya di tahun 2021 dianggarkan kemudian untuk bisa melanjutkan harus ada jeda di tahun 2023 lagi baru bisa,” kata Yulhaidir di Kuala Pembuang, Senin.

Menurut dia, berdasarkan Permendagri  Nomor 77  Tahun 2020, dimana mengatur  bahwa pemberian hibah tidak dapat diberikan secara terus menerus, karena belanja hibah bersifat  tidak mengikat. Pemberian hibah asrama mahasiswa Seruyan di berbagai kota di luar daerah, juga pernah menjadi temuan LHP BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah, karena diberikan secara terus menerus tiap tahun anggaran.

“Maka dari itu, untuk menghindari temuan berulang oleh badan pemeriksa keuangan (BPK RI) maka Pemkab Seruyan memberikan jeda tahun penganggaran,” ungkapnya.

Yulhaidir mengatakan, mahasiswa yang berada di asrama luar Kalteng seperti di Kalimantan Selatan (Kalsel), Yogyakarta dan Malang juga tidak banyak sekitar 25 orang dan masih banyak mahasiswa yang tidak tinggal di asrama tersebut dan biasanya yang menempati orangnya itu saja, walaupun ada pergantian biasanya tidak banyak,  sehingga agar bisa mewujudkan keadilan bagi mahasiswa dirinya membantu dengan beasiswa.

“Bukannya kita tidak peduli dengan mahasiswa yang tinggal di asrama, supaya ada asas  keadilan nanti kita anggarkan untuk beasiswa, sehingga yang di asrama maupun di luar bisa mendapatkannya dengan jumlah sekitar 1000 orang dan nominal Rp3 sampai Rp4 juta,” jelasnya.

Dengan adanya beasiswa dapat membantu mahasiswa Seruyan baik dari segi penginapan dan lain sebagainya karena setiap mahasiswa bisa merasakannya, ini juga bisa lebih maksimal dan adil untuk membantu seluruh mahasiswa.

Dia menambahkan, bahwa di Kabupaten berjuluk  "Bumi Gawi Hantantiring" ini juga sudah ada perguruan tinggi seperti Politeknik Seruyan dan masyarakat yang kuliah di yayasan tersebut gratis, sehingga diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) daerah.

“Jadi, masyarakat tidak perlu bingung lagi untuk kuliah karena di Seruyan sudah ada perguruan tinggi dan biayanya juga gratis,” demikian Yulhaidir.