Jakarta (ANTARA) - Tokocrypto berkomitmen mengembangkan ekosistem blockchain yang menyeluruh di Indonesia melalui proyek kripto lokal TKO token yang mampu menyediakan model token hybrid berkonsep centralized finance (CeFi) dan decentralized finance (DeFi).
Saat ini, TKO token telah berusia satu tahun, dan Pang Xue Kai selaku CEO Tokocrypto menyatakan bahwa mereka ingin TKO dapat menjadi layanan keuangan inklusif yang mudah diakses oleh semua kalangan.
"Sejalan dengan tren perkembangan ekonomi melalui digitalisasi, TKO akan memelopori pemanfaatan aset kripto lokal dalam mendorong perekonomian digital Indonesia. Tidak hanya itu, TKO telah menjadi backbone dalam pengembangan ekosistem blockchain dari Tokocrypto bernama TokoVerse," kata Kai dalam siaran pers, Jumat.
Tepat di usia pertama ini, TKO telah membangun komunitas global yang melibatkan lebih dari 600.000 anggota. TKO juga memecahkan rekor penjualan perdana di Binance Launchpad pada 7 April 2021 dengan mengumpulkan 10,5 juta BNB (setara Rp60 triliun), serta listing awal di platform Tokocrypto dengan harga TKO awal 0,1 dolar AS, kemudian naik hingga 3.000 persen dalam waktu 30 menit.
Untuk menjaga nilai kelangkaan token, Tokocrypto melakukan TKO burn setiap kuartal dengan menyisihkan 10 persen dari revenue generated berdasarkan trading volume crypto-to-crypto platform. Sampai kuartal I 2022, mereka sudah membakar 812.360 TKO senilai 769.242 dolar AS.
Sepanjang Agustus 2021, Tokocrypto menjalankan program #1TKOfor1Indonesia dengan membagikan Rp1,5 miliar dalam bentuk aset kripto TKO Token guna merangkul masyarakat yang lebih luas untuk berperan aktif memajukan ekosistem aset kripto.
Fitur Baru
Tokocrypto juga mengembangkan fitur baru, salah satunya adalah TKO Trading Fees dengan fitur diskon hingga 20 persen untuk fee trading aset kripto dengan TKO di platform Tokocrypto. Diskon fee trading itu bisa digunakan semua pengguna dengan berbagai pilihan aset kripto.
Dengan fitur TKO Trading Fees, pengguna Tokocrypto tidak akan dipusingkan dengan biaya fee trading, sehingga berpotensi mendapat keuntungan maksimal.
"Rencana kami untuk TKO adalah untuk menopang fundamentalnya melalui pengembangan berkelanjutan dari penggunaan fungsional baru. Strateginya adalah memanfaatkan potensi teknologi blockchain untuk membangun ekosistem mulai dari GameFi, Game-ducation, DeFi dan NFT ke startup blockchain," tutur Kai.
Lebih lanjut, Kai menjelaskan TKO akan berfungsi sebagai utilitas pemersatu yang menghubungkan berbagai komponen ekosistem di TokoVerse, mulai dari TokoMall (NFT marketplace), alat redeem NFT, aplikasi learn & earn, Kriptoversity, hingga berdonasi melalui TokoCare.
Mereka juga menyiapkan T-Launchpad sebagai platform IDO multi-chain terdesentralisasi di mana berbagai proyek blockchain dapat meluncurkan token kepada para investor di seluruh dunia dengan metode yang aman dan terpercaya.
Berita Terkait
LinkAja hadirkan program penukaran poin loyalitas pada ekosistem BUMN
Senin, 12 Februari 2024 17:14 Wib
Dinas Perikanan minta Pokmaswas jaga kelestarian ekosistem perairan
Senin, 4 Desember 2023 12:10 Wib
OJK giatkan sosialisasi sukseskan Program EKI di Desa Henda
Selasa, 19 September 2023 13:19 Wib
Waroeng Steak & Shake mendapat penghargaan ekosistem halal di Indonesia
Rabu, 6 September 2023 8:47 Wib
Memantapkan ekosistem digital dan Siaran Pemilu Berkualitas
Jumat, 11 Agustus 2023 19:05 Wib
Menperin: Pemerintah siapkan aturan percepatan ekosistem kendaraan listrik
Senin, 31 Juli 2023 14:34 Wib
DPMPTSP: Perizinan berusaha berbasis risiko tingkatkan ekosistem investasi
Kamis, 27 Juli 2023 1:59 Wib
OJK kembangkan Henda sebagai Desa Ekosistem Keuangan Inklusif di Kalteng
Jumat, 14 Juli 2023 5:19 Wib