Penderita kanker payudara ini memohon dibantu naik kelas tanggungan BPJS Kesehatan
Palangka Raya (ANTARA) - Tri Yayu (42) warga Jalan Pasir Mas, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang menderita kanker payudara sebesar bola basket, meminta kepada pemerintah untuk menaikkan tanggungan kelas fasilitas pelayanan kesehatan atau BPJS Kesehatan miliknya.
"Saya berharap pemerintah bisa menaikkan kelas faskes milik saya (saat ini kelas III), sehingga saya bisa diberikan obat yang bagus untuk mengobati penyakit ini," kata Yayu di kediamannya, Minggu.
Janda lima anak itu menjelaskan, dirinya merasakan gejala kanker payudara tersebut pada 2021. Dirinya mulai merasakan gejala sakit di bagian dekat payudara nya itu, tetapi dirinya tidak pernah menghiraukannya.
Sebagai tulang punggung keluarga, dirinya harus terus menafkahi anak-anaknya di rumah, sehingga dirinya sibuk bekerja kala itu.
"Saat itu ada benjolan seperti telur ayam, tetapi saya tetap bekerja untuk membuat kue di tempat saudara serta juga ambil upah menjaga anak teman. Ini semuanya untuk keberlangsungan hidup anak-anak saya," ucapnya.
Dia mengaku, Februari 2022 merupakan puncak merasakan sakit yang selama ini dideritanya. Tri Yaya juga sempat dilarikan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan.
Dia merasakan hasil dari pengobatan yang dilakukan pihak dokter di rumah sakit setempat, tidak ada banyak perubahan. Dengan hasil tersebut, wanita yang menjadi tulang punggung keluarga itu, memutuskan untuk pulang ke rumah.
Baca juga: Polisi amankan terduga pelaku tabrak lari yang korbannya meninggal dunia
"Pengobatan saya lanjutkan di rumah dengan menggunakan herbal. Obat herbal tersebut saya beli per paket dengan harga Rp3 juta dan sudah habis dua paket. Dengan mengonsumsi obat herbal juga sudah ada perbaikan yakni sudah mulai mengering," bebernya dengan nada sedih.
Sementara itu pada Sabtu (21/5) Lurah Bukit Tunggal Subhan Noor beserta Pusat Kesejahteraan Sosial dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) juga mendatangi Tri Yayu.
Lurah mengaku sudah melaporkan masalah itu ke Camat Jekan Raya dan Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya. Pihaknya berharap ada tindakan yang lebih baik lagi untuk yang bersangkutan.
"Bu Sekda sudah menghubungi Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, agar warga kami yang menderita kanker payudara tersebut dapat dibantu ditindaklanjuti penanganannya," ungkapnya.
Saat dijumpai di kediamannya, Tri Yayu mengaku tidak bisa tidur terlentang. Dia hanya duduk dan harus menahan rasa sakit akibat penyakit yang diidapnya.
Kanker payudara yang dideritanya kini mengeluarkan aroma tidak enak, bahkan mengeluarkan nanah. Ibu lima orang anak itu yakin penyakit yang diidapnya dapat disembuhkan, baik melalui pengobatan herbal yang telah dilakukannya selama beberapa bulan ini.
Tri Yayu beserta anak-anaknya juga butuh perhatian dari para dermawan yang ada di provinsi yang memiliki luas dua kali dari Pulau Jawa. Dia kini tidak bisa lagi bekerja untuk menutupi biaya sehari-hari dan mengobati penyakit yang dideritanya.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Cabang Palangka Raya pusatkan bakti sosial di panti asuhan
Baca juga: BPJAMSOSTEK Palangka Raya tanam bibit mangga program "employee volunteering"
Baca juga: DPRD ingatkan peran penting masyarakat jaga fungsi drainase
"Saya berharap pemerintah bisa menaikkan kelas faskes milik saya (saat ini kelas III), sehingga saya bisa diberikan obat yang bagus untuk mengobati penyakit ini," kata Yayu di kediamannya, Minggu.
Janda lima anak itu menjelaskan, dirinya merasakan gejala kanker payudara tersebut pada 2021. Dirinya mulai merasakan gejala sakit di bagian dekat payudara nya itu, tetapi dirinya tidak pernah menghiraukannya.
Sebagai tulang punggung keluarga, dirinya harus terus menafkahi anak-anaknya di rumah, sehingga dirinya sibuk bekerja kala itu.
"Saat itu ada benjolan seperti telur ayam, tetapi saya tetap bekerja untuk membuat kue di tempat saudara serta juga ambil upah menjaga anak teman. Ini semuanya untuk keberlangsungan hidup anak-anak saya," ucapnya.
Dia mengaku, Februari 2022 merupakan puncak merasakan sakit yang selama ini dideritanya. Tri Yaya juga sempat dilarikan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan.
Dia merasakan hasil dari pengobatan yang dilakukan pihak dokter di rumah sakit setempat, tidak ada banyak perubahan. Dengan hasil tersebut, wanita yang menjadi tulang punggung keluarga itu, memutuskan untuk pulang ke rumah.
Baca juga: Polisi amankan terduga pelaku tabrak lari yang korbannya meninggal dunia
"Pengobatan saya lanjutkan di rumah dengan menggunakan herbal. Obat herbal tersebut saya beli per paket dengan harga Rp3 juta dan sudah habis dua paket. Dengan mengonsumsi obat herbal juga sudah ada perbaikan yakni sudah mulai mengering," bebernya dengan nada sedih.
Sementara itu pada Sabtu (21/5) Lurah Bukit Tunggal Subhan Noor beserta Pusat Kesejahteraan Sosial dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) juga mendatangi Tri Yayu.
Lurah mengaku sudah melaporkan masalah itu ke Camat Jekan Raya dan Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya. Pihaknya berharap ada tindakan yang lebih baik lagi untuk yang bersangkutan.
"Bu Sekda sudah menghubungi Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, agar warga kami yang menderita kanker payudara tersebut dapat dibantu ditindaklanjuti penanganannya," ungkapnya.
Saat dijumpai di kediamannya, Tri Yayu mengaku tidak bisa tidur terlentang. Dia hanya duduk dan harus menahan rasa sakit akibat penyakit yang diidapnya.
Kanker payudara yang dideritanya kini mengeluarkan aroma tidak enak, bahkan mengeluarkan nanah. Ibu lima orang anak itu yakin penyakit yang diidapnya dapat disembuhkan, baik melalui pengobatan herbal yang telah dilakukannya selama beberapa bulan ini.
Tri Yayu beserta anak-anaknya juga butuh perhatian dari para dermawan yang ada di provinsi yang memiliki luas dua kali dari Pulau Jawa. Dia kini tidak bisa lagi bekerja untuk menutupi biaya sehari-hari dan mengobati penyakit yang dideritanya.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Cabang Palangka Raya pusatkan bakti sosial di panti asuhan
Baca juga: BPJAMSOSTEK Palangka Raya tanam bibit mangga program "employee volunteering"
Baca juga: DPRD ingatkan peran penting masyarakat jaga fungsi drainase