BPBD Bartim salurkan bantuan tanggap darurat banjir
Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) setempat menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir.
“Bantuan tanggap darurat juga kami berikan disela-sela membantu evakuasi warga khususnya warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Pelaksana Tugas Kalaksa BPBD Damkar Bartim, Bertulumeus melalui telepon genggam di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, bantuan tanggap darurat berupa bahan pangan itu diserahkan melalui pemerintah desa setempat dengan harapan bisa meringan beban warga di tangah kondisi banjir pasca COVID-19.
Selain bantuan dari Pemkab Barito Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Sosial (PMDSos) setempat, juga ada bantuan bahan pangan dari perusahaan swasta, ormas keagamaan, LSM, pengusaha lokal dan BPBD Kabupaten Balangan.
“Bantuan kita salurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir sejak terjadi banjir kemarin, bahkan hingga malam hari,” kata Bertulumeus.
Baca juga: Pemkab Bartim usulkan pembangunan RS Pratama ke Kemenkes
Dalam pendataan BPBD Barito Timur hingga Minggu (29/5), terdapat 42 desa dan dua kelurahan pada delapan kecamatan terdampak banjir. Tingginya intensitas hujan kurang lebih 10 jam menyebabkan debit air pada delapan sungai di Kabupaten Barito Timur meluap.
Sungai yang meluap yakni Sungai Sirau di Kecamatan Dusun Timur,Sungai Karau di Kecamatan Dusun Tengah, Sungai Takuam di Kecamatan Pematang Karau, Sungai Ganutu, Sungai Tarunssang dan Mampahe di Kecamatan Kecamatan Paku, dan Sungai Awang di Kecamatan Hayaping. Kondisi banjir dengan genangan air dari 50 centimeter hingga 200 centimeter.
“Penyebab terjadinya banjir karena intensitas hujan sangat tinggi yakni ARG Hayaping 232,2 mm dan AWWS Rodok 87,4 mm, sedangkan sungai yang kecil dan sempit mengalami pendangkalan sehingga tidak mampu menampung debit air yang sangat besar,” kata Bertu.
Sebanyak 11.857 jiwa dengan jumlah 3.815 kepala keluarga terdampak banjir dan 310 rumah terendam banjir. Selain itu ada beberapa fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat banjir yakni ambruknya siring penangkis banjir sepanjang 30 meter di Desa Batuah Kecamatan Raren Batuah dan dua buah siring di Karang Langit Kecamatan Dusun Timur.
Ada enam jembatan yang rusak yakni di Desa Batuah Kecamatan Raren Batuah, Desa Muru Duyung dan Lebo Kecamatan Pematang Karau, Desa Janah Mansiwui Kecamatan Awang, Desa Tampa Kecamatan Paku dan Desa Haringen Kecamatan Dusun Timur. Ada dua badan jalan rusak di Desa Putut Tawuluh, Kecamatan Karusen Janang dan satu di Desa Magantis Kecamatan Dusun Timur.
Baca juga: Sebuah jembatan di Bartim ambruk akibat banjir
Baca juga: PT RTP bantu warga di tiga desa terdampak banjir di Bartim
Baca juga: BPBD Bartim akui 31 desa dan kelurahan terdampak banjir
“Bantuan tanggap darurat juga kami berikan disela-sela membantu evakuasi warga khususnya warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Pelaksana Tugas Kalaksa BPBD Damkar Bartim, Bertulumeus melalui telepon genggam di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, bantuan tanggap darurat berupa bahan pangan itu diserahkan melalui pemerintah desa setempat dengan harapan bisa meringan beban warga di tangah kondisi banjir pasca COVID-19.
Selain bantuan dari Pemkab Barito Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Sosial (PMDSos) setempat, juga ada bantuan bahan pangan dari perusahaan swasta, ormas keagamaan, LSM, pengusaha lokal dan BPBD Kabupaten Balangan.
“Bantuan kita salurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir sejak terjadi banjir kemarin, bahkan hingga malam hari,” kata Bertulumeus.
Baca juga: Pemkab Bartim usulkan pembangunan RS Pratama ke Kemenkes
Dalam pendataan BPBD Barito Timur hingga Minggu (29/5), terdapat 42 desa dan dua kelurahan pada delapan kecamatan terdampak banjir. Tingginya intensitas hujan kurang lebih 10 jam menyebabkan debit air pada delapan sungai di Kabupaten Barito Timur meluap.
Sungai yang meluap yakni Sungai Sirau di Kecamatan Dusun Timur,Sungai Karau di Kecamatan Dusun Tengah, Sungai Takuam di Kecamatan Pematang Karau, Sungai Ganutu, Sungai Tarunssang dan Mampahe di Kecamatan Kecamatan Paku, dan Sungai Awang di Kecamatan Hayaping. Kondisi banjir dengan genangan air dari 50 centimeter hingga 200 centimeter.
“Penyebab terjadinya banjir karena intensitas hujan sangat tinggi yakni ARG Hayaping 232,2 mm dan AWWS Rodok 87,4 mm, sedangkan sungai yang kecil dan sempit mengalami pendangkalan sehingga tidak mampu menampung debit air yang sangat besar,” kata Bertu.
Sebanyak 11.857 jiwa dengan jumlah 3.815 kepala keluarga terdampak banjir dan 310 rumah terendam banjir. Selain itu ada beberapa fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat banjir yakni ambruknya siring penangkis banjir sepanjang 30 meter di Desa Batuah Kecamatan Raren Batuah dan dua buah siring di Karang Langit Kecamatan Dusun Timur.
Ada enam jembatan yang rusak yakni di Desa Batuah Kecamatan Raren Batuah, Desa Muru Duyung dan Lebo Kecamatan Pematang Karau, Desa Janah Mansiwui Kecamatan Awang, Desa Tampa Kecamatan Paku dan Desa Haringen Kecamatan Dusun Timur. Ada dua badan jalan rusak di Desa Putut Tawuluh, Kecamatan Karusen Janang dan satu di Desa Magantis Kecamatan Dusun Timur.
Baca juga: Sebuah jembatan di Bartim ambruk akibat banjir
Baca juga: PT RTP bantu warga di tiga desa terdampak banjir di Bartim
Baca juga: BPBD Bartim akui 31 desa dan kelurahan terdampak banjir