Kuala Kurun (ANTARA) -
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Efrensia LP Umbing mengatakan pihaknya gencar melakukan edukasi terkait bahaya pernikahan dini ke kalangan remaja, guna mencegah pernikahan dini tersebut terjadi.
“Ada beberapa bahaya dari pernikahan dini, di antaranya bisa menyebabkan remaja putus sekolah. Tentu kita semua tidak menginginkan generasi muda Gunung Mas putus sekolah,” ucapnya di Kuala Kurun, Rabu.
Selain itu, tutur Efrensia yang merupakan Wakil Bupati Gunung Mas, pernikahan dini dapat meningkatkan risiko kematian baik bagi ibu yang melahirkan maupun bagi bayi yang dilahirkan.
Menurut dia, dalam suatu pernikahan dini rumah tangga juga rentan terjadi pertengkaran dan perselisihan, karena baik itu suami maupun istri bisa dibilang belum matang secara emosional.
“Mengingat sejumlah risiko tadi, kami tidak ingin remaja Gunung Mas melakukan pernikahan dini. Remaja Gunung Mas harus menjadi generasi berencana yakni remaja yang merencanakan masa depan dengan matang,” paparnya.
Selanjutnya, remaja Gunung Mas harus memahami hal-hal yang bisa menghambat cita-cita mereka, serta memahami kebiasaan atau pergaulan yang bisa membuat mereka gagal meraih cita-cita tersebut.
“GOW Gunung Mas sudah melakukan edukasi tersebut ke sejumlah SMA sederajat di Kecamatan Kurun, Mihing Raya, Rungan Hulu, Tewah, dan Damang Batu pada awal Juni 2022. Edukasi dilakukan melibatkan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” terangnya.
Lebih lanjut, edukasi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 2022. Dalam rangka Hari Kartini, GOW Gunung Mas juga melakukan advokasi tentang upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan yang dilakukan di Kecamatan Kahayan Hulu Utara pada awal Juni, serta kunjungan kasih ke Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kuala Kurun pada akhir Mei.