Porkab tidak ada hadiah uang, ini penjelasan KONI Kotim
Sampit (ANTARA) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Ahyar Umar menegaskan, Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) memang tidak menyediakan hadiah uang bagi juara karena agenda atau event ini bukan turnamen terbuka.
"Porkab ini termasuk multievent atau kegiatan yang terjadwal yakni empat tahun sekali. Tahapannya mulai pekan olahraga kecamatan, kabupaten, PON sampai olimpiade. Ini berbeda dengan open turnamen seperti bupati cup, gubernur cup, termasuk kejuaraan yang digelar pihak swasta. Kegiatan multievent tanpa hadiah uang, hanya medali," kata Ahyar di Sampit, Jumat.
Penegasan itu disampaikan Ahyar menanggapi beredarnya video seorang atlet peraih medali emas pada cabang olahraga catur Porkab dari Kecamatan Telawang yang memprotes karena hanya mendapat sertifikat dan medali, tanpa ada hadiah uang.
Ahyar merasa perlu meluruskan sekaligus memberikan informasi yang benar kepada masyarakat agar tidak ada kesalahpahaman. Menurutnya, informasi ini juga perlu diketahui oleh masyarakat secara luas.
Porkab maupun kegiatan multievent di tingkatan lainnya memang tidak menyediakan hadiah uang. Jika pun ada, biasanya bukan hadiah, tetapi berupa bonus yang diberikan oleh pihak lain atau kecamatan yang diwakilinya.
Ahyar menegaskan, bonus biasanya diberikan kepada atlet yang mewakili daerah, seperti kontingen kecamatan yang berlaga di Porkab, kontingen kabupaten yang berlaga di Porprov atau kontingen provinsi yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional.
"Berarti kecamatan yang bisa memberikan bonus atlet. Makanya dalam kegiatan multi event itu tidak pernah disebutkan jumlah total hadiah uang. Porkab tidak pernah ada hadiah uang," ujar Ahyar.
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah memberikan dana pembinaan atlet di kecamatan. Dana itu diserahkan melalui KONI dan sudah disalurkan kepada Komite Olahraga Kecamatan (KOK) dengan besaran Rp25 juta untuk setiap kecamatan.
Baca juga: Pelaku UMKM luar daerah ikut ramaikan Bazar UMKM Harati
Ahyar menilai, munculnya protes oleh atlet peraih medali tersebut diduga akibat ketidaktahuan atau ketidaksabaran atlet menerima bonus. Meski begitu, KONI merasa perlu memberi penjelasan agar masyarakat memahaminya.
"Pihak kecamatan juga biasanya juga ada tahapan pembubaran atlet atau tatap muka dengan kontingen. Ini kan Porkab baru selesai sehingga umumnya pihak kecamatan baru mengadakan kegiatan itu pekan depan," tambah Ahyar.
Mewakili KONI dan Panitia Porkab Kotawaringin Timur 2022, Ahyar mengaku membuka diri terhadap kritik dan masukan semua pihak. Pihaknya menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna.
Kritik dan saran dari semua pihak sangat berharga demi perbaikan dan peningkatan kualitas, apalagi Kotawaringin Timur akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah pada 2023 nanti.
Sementara itu, Manajer Tim Catur Kecamatan Telawang Ruslan Abdul Gani juga hadir di KONI Kotawaringin Timur untuk memberikan penjelasan. Menurutnya, atlet dari Telawang sudah mendapat bantuan untuk pemusatan pelatihan dan kostum dari pihak kecamatan.
"Untuk bonus atlet itu memang domain Kecamatan Telawang. Tapi saat ini memang belum ada pembubaran tim oleh kecamatan. Mungkin saja nanti ada bonus, tapi itu tergantung kebijakan dan kemampuan Pemerintah Kecamatan Telawang," demikian Ruslan.
Porkab Kotawaringin Timur dilaksanakan pada 4 hingga 7 Juni lalu mempertandingkan 14 cabang olahraga. Kecamatan Mentawa Baru Ketapang berhasil menjadi juara umum mengalahkan 16 kecamatan lain.
Baca juga: DPRD Kotim dukung audit perusahaan perkebunan
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kelurahan optimalkan layanan online cegah pungli
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kelurahan optimalkan layanan online cegah pungli
"Porkab ini termasuk multievent atau kegiatan yang terjadwal yakni empat tahun sekali. Tahapannya mulai pekan olahraga kecamatan, kabupaten, PON sampai olimpiade. Ini berbeda dengan open turnamen seperti bupati cup, gubernur cup, termasuk kejuaraan yang digelar pihak swasta. Kegiatan multievent tanpa hadiah uang, hanya medali," kata Ahyar di Sampit, Jumat.
Penegasan itu disampaikan Ahyar menanggapi beredarnya video seorang atlet peraih medali emas pada cabang olahraga catur Porkab dari Kecamatan Telawang yang memprotes karena hanya mendapat sertifikat dan medali, tanpa ada hadiah uang.
Ahyar merasa perlu meluruskan sekaligus memberikan informasi yang benar kepada masyarakat agar tidak ada kesalahpahaman. Menurutnya, informasi ini juga perlu diketahui oleh masyarakat secara luas.
Porkab maupun kegiatan multievent di tingkatan lainnya memang tidak menyediakan hadiah uang. Jika pun ada, biasanya bukan hadiah, tetapi berupa bonus yang diberikan oleh pihak lain atau kecamatan yang diwakilinya.
Ahyar menegaskan, bonus biasanya diberikan kepada atlet yang mewakili daerah, seperti kontingen kecamatan yang berlaga di Porkab, kontingen kabupaten yang berlaga di Porprov atau kontingen provinsi yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional.
"Berarti kecamatan yang bisa memberikan bonus atlet. Makanya dalam kegiatan multi event itu tidak pernah disebutkan jumlah total hadiah uang. Porkab tidak pernah ada hadiah uang," ujar Ahyar.
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah memberikan dana pembinaan atlet di kecamatan. Dana itu diserahkan melalui KONI dan sudah disalurkan kepada Komite Olahraga Kecamatan (KOK) dengan besaran Rp25 juta untuk setiap kecamatan.
Baca juga: Pelaku UMKM luar daerah ikut ramaikan Bazar UMKM Harati
Ahyar menilai, munculnya protes oleh atlet peraih medali tersebut diduga akibat ketidaktahuan atau ketidaksabaran atlet menerima bonus. Meski begitu, KONI merasa perlu memberi penjelasan agar masyarakat memahaminya.
"Pihak kecamatan juga biasanya juga ada tahapan pembubaran atlet atau tatap muka dengan kontingen. Ini kan Porkab baru selesai sehingga umumnya pihak kecamatan baru mengadakan kegiatan itu pekan depan," tambah Ahyar.
Mewakili KONI dan Panitia Porkab Kotawaringin Timur 2022, Ahyar mengaku membuka diri terhadap kritik dan masukan semua pihak. Pihaknya menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna.
Kritik dan saran dari semua pihak sangat berharga demi perbaikan dan peningkatan kualitas, apalagi Kotawaringin Timur akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah pada 2023 nanti.
Sementara itu, Manajer Tim Catur Kecamatan Telawang Ruslan Abdul Gani juga hadir di KONI Kotawaringin Timur untuk memberikan penjelasan. Menurutnya, atlet dari Telawang sudah mendapat bantuan untuk pemusatan pelatihan dan kostum dari pihak kecamatan.
"Untuk bonus atlet itu memang domain Kecamatan Telawang. Tapi saat ini memang belum ada pembubaran tim oleh kecamatan. Mungkin saja nanti ada bonus, tapi itu tergantung kebijakan dan kemampuan Pemerintah Kecamatan Telawang," demikian Ruslan.
Porkab Kotawaringin Timur dilaksanakan pada 4 hingga 7 Juni lalu mempertandingkan 14 cabang olahraga. Kecamatan Mentawa Baru Ketapang berhasil menjadi juara umum mengalahkan 16 kecamatan lain.
Baca juga: DPRD Kotim dukung audit perusahaan perkebunan
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kelurahan optimalkan layanan online cegah pungli
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kelurahan optimalkan layanan online cegah pungli