Bupati minta PAUD di Sukamara dikembangkan secara holistik integratif

id PAUD di Sukamara dikembangkan secara holistik integratif, Bunda PAUD, PAUD, Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, Windu Subagio, Sukamara, Kabupaten Suk

Bupati minta PAUD di Sukamara dikembangkan secara holistik integratif

Bupati Sukamara Windu Subagio saat membuka acara Apresiasi Bunda PAUD Kecamatan di Aula Balai Pelatihan Guru (BPG) Sukamara, Selasa (21/01/2022). ANTARA/Donefrit Lalang.

Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, Windu Subagio membuka acara Apresiasi Bunda PAUD kecamatan, Bunda PAUD desa/kelurahan, Pokja Bunda PAUD kecamatan, dan Lembaga PAUD dengan layanan PAUD Holistik Integratif se Kabupaten Sukamara Tahun 2022 di Aula Balai Pelatihan Guru (BPG) Sukamara.

Kegiatan ini harapannya dapat menggali potensi untuk mengembangkan kreativitas pokja Bunda PAUD kecamatan serta desa/kelurahan, kata Windu di Sukamara, kemarin. 

"Semoga juga memberikan semangat dalam mendorong peningkatan layanan PAUD berkualitas secara holistik dan integratif melalui lembaga-lembaga PAUD di wilayah ini," tambahnya.

Dikatakan, Peraturan Presiden nomor 60 Tahun 2013 mengamanatkan agar pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan secara holistik dan integratif. Pengembangan PAUD holistik integratif adalah pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam, meliputi beberapa aspek fisik dan non fisik, termasuk mental, emosional, dan sosial.            

Dia mengatakan pengembangan PAUD holistik integratif juga bertujuan memenuhi hak anak mulai dari hak anak untuk terhindar dari penyakit, serta hak terpenuhi kecukupan gizi agar dapat bereksplorasi dan mengembangkan kemampuan otaknya dengan maksimal.

"Anak juga perlu distimulasi sedini mungkin, mendapatkan pengasuhan yang baik, serta hak mendapatkan perlindungan dari kekerasan fisik psikologis," kata Windu.

Kemudian, PAUD ini menjadi sangat penting supaya stimulus anak terbentuk sejak dini karena 80 persen perkembangan otak manusia terjadi di usia ini, sehingga periode ini merupakan momen yang tepat untuk menanamkan nilai dan pendidikan pada anak, termasuk status gizi yang menjadi salah satu aspek terpenting guna mendukung tumbuh kembang, pembentukan karakter, serta kecerdasan yang akan dibawa hingga usia dewasanya.

"Tidak dipungkiri bahwa penyelenggaraan PAUD holistik-integratif masih menghadapi berbagai permasalahan yang menyebabkan terbatasnya jangkauan, jenis pelayanan, dan kesenjangan kebutuhan esensial anak, yang disebabkan beberapa hal," ungkap Windu.

Dijelaskan, beberapa hal tersebut yakni pelayanan belum terintegrasi (masing-masing lembaga nampak berjalan sendiri-sendiri dan kurang koordinasi dengan lembaga lain yang sejenis), kualitas pengelolaan kurang profesional, keterbatasan jumlah lembaga penyelenggara.

Baca juga: Pemkab Sukamara berupaya wujudkan generasi kreatif dan inovatif melalui KLA

Selain itu, keterbatasan jumlah tenaga yang memiliki kompetensi di bidangnya, distribusi lembaga penyelenggara kurang merata, distribusi dan kualitas tenaga kurang merata, fasilitas pelayanan kurang memadai, pelayanan belum memenuhi seluruh aspek kebutuhan esensial anak, pemahaman akan pentingnya pengembangan anak usia dini yang holistik-integratif dan para pemangku kepentingan (baik dari para pengambil kebijakan, penyelenggara, dan masyarakat) masih terbatas.

"Anak adalah individu yang utuh, maka pengembangannya perlu dilakukan secara utuh dan menyeluruh. Maka dari itu, diperlukan program yang terintegrasi yang meliputi pemeliharaan kesehatan, pemenuhan gizi, pendidikan, stimulasi mental, dan psikososial," kata Windu.

Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi semua kebutuhan dasar anak, agar dapat bertumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki, sehingga terbentuk generasi yang tangguh di masa depan.

"Inilah bentuk penghargaan dan sinergisitas semua pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Sukamara dalam mensukseskan program PAUD holistik-integratif baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan melalui peran bunda PAUD dan pokja bunda PAUD," demikian Windu.

Baca juga: Kehadiran SLBN 1 Sukamara bantu pemkab beri akses pendidikan merata

Baca juga: Pengelolaan APBD harus bermanfaat dan sejahterakan masyarakat Sukamara

Baca juga: Bupati harapkan penambahan kuota haji untuk Sukamara