Legislator Kotim prihatin atap asrama mahasiswi bocor
Sampit (ANTARA) - Kerusakan dan kurangnya fasilitas pada asrama mahasiswi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjadi perhatian legislator setempat karena kondisinya dinilai memprihatinkan.
"Kondisi yang memprihatinkan asrama mahasiswi kotim, yang saat ini sangat diperlukan yaitu sumur bor dan atap yang masih bocor," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah di Sampit, Selasa.
Ini merupakan salah satu temuan anggota dewan dari daerah pemilihan 1 meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang reses pada 11-16 Juli 2022. Mereka terdiri dari Sutik, Bima Santoso, Modika Latifah Munawarah, Riskon Fabiansyah, Pardamean Gultom, Suprianto, Muhammad Kurniawan Anwar, Khozaini, S. Parningotan Lumban Gaol dan Ardiansyah.
Asrama mahasiswi Kotawaringin Timur itu terletak di Jalan Pramuka Sampit. Pemerintah daerah membangun asrama ini untuk membantu anak-anak dari kecamatan-kecamatan jauh dari kota yang sedang menempuh pendidikan di Sampit.
Kehadiran asrama mahasiswi milik pemerintah daerah ini diharapkan dapat membantu dan meringankan beban orangtua mahasiswi. Pemerintah tidak memungut biaya terhadap penghuni asrama sehingga tidak perlu memikirkan biaya sewa.
Baca juga: Penanganan angkutan berat di Kotim perlu keseriusan bersama
Saat reses, anggota dewan melihat langsung kondisi asrama tersebut. Mereka juga berdiskusi untuk menyerap aspirasi dari mahasiswi yang menghuni asrama itu.
Keluhan para mahasiswi itu sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten. Penyampaian dilakukan secara resmi melalui rapat paripurna penyampaian hasil reses dipimpin Ketua DPRD Rinie dan dihadiri Wakil Bupati Irawati, Senin (18/7/2022).
Riskon berharap ini menjadi perhatian pemerintah untuk segera diperbaiki. Dengan demikian mahasiswi yang menghuni asrama tersebut bisa menempatinya dengan nyaman.
"Kami berharap ini bisa dibantu. Jangan sampai karena asrama itu disediakan pemerintah, lantas kondisinya dibiarkan saja. Harus ada pemeliharaan agar benar-benar nyaman ditempati adik-adik mahasiswi kita. Ini yang akan dirasakan benar-benar membantu," demikian Riskon Fabiansyah.
Baca juga: Legislator Kotim sebut kebun kas desa berpotensi dongkrak pendapatan
Baca juga: Bupati Kotim keluarkan kebijakan tegas terhadap kendaraan ODOL dan luar Kalteng
Baca juga: Pemkab Kotim diminta pertimbangkan masa kerja tenaga kontrak
"Kondisi yang memprihatinkan asrama mahasiswi kotim, yang saat ini sangat diperlukan yaitu sumur bor dan atap yang masih bocor," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah di Sampit, Selasa.
Ini merupakan salah satu temuan anggota dewan dari daerah pemilihan 1 meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang reses pada 11-16 Juli 2022. Mereka terdiri dari Sutik, Bima Santoso, Modika Latifah Munawarah, Riskon Fabiansyah, Pardamean Gultom, Suprianto, Muhammad Kurniawan Anwar, Khozaini, S. Parningotan Lumban Gaol dan Ardiansyah.
Asrama mahasiswi Kotawaringin Timur itu terletak di Jalan Pramuka Sampit. Pemerintah daerah membangun asrama ini untuk membantu anak-anak dari kecamatan-kecamatan jauh dari kota yang sedang menempuh pendidikan di Sampit.
Kehadiran asrama mahasiswi milik pemerintah daerah ini diharapkan dapat membantu dan meringankan beban orangtua mahasiswi. Pemerintah tidak memungut biaya terhadap penghuni asrama sehingga tidak perlu memikirkan biaya sewa.
Baca juga: Penanganan angkutan berat di Kotim perlu keseriusan bersama
Saat reses, anggota dewan melihat langsung kondisi asrama tersebut. Mereka juga berdiskusi untuk menyerap aspirasi dari mahasiswi yang menghuni asrama itu.
Keluhan para mahasiswi itu sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten. Penyampaian dilakukan secara resmi melalui rapat paripurna penyampaian hasil reses dipimpin Ketua DPRD Rinie dan dihadiri Wakil Bupati Irawati, Senin (18/7/2022).
Riskon berharap ini menjadi perhatian pemerintah untuk segera diperbaiki. Dengan demikian mahasiswi yang menghuni asrama tersebut bisa menempatinya dengan nyaman.
"Kami berharap ini bisa dibantu. Jangan sampai karena asrama itu disediakan pemerintah, lantas kondisinya dibiarkan saja. Harus ada pemeliharaan agar benar-benar nyaman ditempati adik-adik mahasiswi kita. Ini yang akan dirasakan benar-benar membantu," demikian Riskon Fabiansyah.
Baca juga: Legislator Kotim sebut kebun kas desa berpotensi dongkrak pendapatan
Baca juga: Bupati Kotim keluarkan kebijakan tegas terhadap kendaraan ODOL dan luar Kalteng
Baca juga: Pemkab Kotim diminta pertimbangkan masa kerja tenaga kontrak