Pemkab Kotim bagikan 15 ekskavator untuk kecamatan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menepati janji memberikan ekskavator untuk setiap kecamatan dan saat ini sudah ada 15 kecamatan yang menerima bantuan alat berat tersebut.
"Manfaatnya sangat banyak dan masyarakat kita sudah merasakannya. Selain untuk membantu pembukaan lahan pertanian agar tidak ada lagi pembakaran, ekskavator ini juga bermanfaat untuk membuat drainase dan merawat jalan agar tidak sampai rusak parah," kata Bupati Halikinnor saat penyerahan ekskavator yang dipusatkan di Kecamatan Cempaga Hulu, Selasa.
Beberapa waktu lalu sudah ada tiga kecamatan yang menerima bantuan ekskavator. Hari ini ada delapan ekskavator yang diserahkan dan besok empat ekskavator lagi yang diserahkan kepada pemerintah kecamatan.
Dari 17 kecamatan di Kotawaringin Timur, sudah ada 15 kecamatan yang mendapat bantuan ekskavator. Dua kecamatan sisanya yaitu Mentawa Baru Ketapang dan Baamang yang lokasinya di pusat kota Sampit, akan diberikan alat berat serupa pada 2023 nanti.
Awalnya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang memang tidak dimasukkan dalam daftar kecamatan penerima bantuan ekskavator karena petani setempat diarahkan meminjam alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum. Namun hasil evaluasi, ternyata ekskavator yang tersedia juga sering digunakan untuk perbaikan infrastruktur sehingga menjadi kendala bagi petani.
"Makanya kami putuskan untuk Kecamatan Ketapang dan Baamang tahun depan juga akan diberi bantuan ekskavator. Mudah-mudahan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat kita," tambah Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Perda Perpustakaan
Pemberian bantuan ekskavator ini merupakan janji politik pasangan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati. Program ini ternyata juga disambut antusias masyarakat karena memang sangat dibutuhkan.
Pengelolaan ekskavator diserahkan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan. Petani tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Mereka hanya menyiapkan dana untuk membeli bahan bakar minyak serta operasional operator.
Dari tiga kecamatan yang lebih dulu menerima bantuan ekskavator ini, keberadaan alat berat ini sangat membantu. Selain untuk pertanian, ada kecamatan yang bahkan memanfaatkannya untuk membuka jalan desa hingga 18 kilometer.
"Kalau pakai dana APBD, pasti perlu biaya besar. Ini terbukti membantu penghematan dan juga percepatan. Kita juga berharap ini bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap," demikian Halikinnor.
Kepala BPP Kecamatan Seranau, Kasto menyampaikan terima kasih atas bantuan alat berat tersebut. Dia yakin ekskavator itu akan sangat berguna untuk perluasan lahan dan meningkatkan produksi pertanian di kecamatan tersebut.
"Kami akan memanfaatkannya dengan optimal. Kami akan merawatnya agar bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama karena ini sangat dibutuhkan petani," demikian Kasto.
Baca juga: DPRD Kotim ajukan Raperda Inisiatif Keolahragaan dan Bantuan Pendidikan
Baca juga: Bapemperda Kotim rampungkan Raperda Air Limbah dan Raperda Perpustakaan
Baca juga: DPRD Kotim dukung penuh ketegasan bupati tangani jalan lingkar selatan
"Manfaatnya sangat banyak dan masyarakat kita sudah merasakannya. Selain untuk membantu pembukaan lahan pertanian agar tidak ada lagi pembakaran, ekskavator ini juga bermanfaat untuk membuat drainase dan merawat jalan agar tidak sampai rusak parah," kata Bupati Halikinnor saat penyerahan ekskavator yang dipusatkan di Kecamatan Cempaga Hulu, Selasa.
Beberapa waktu lalu sudah ada tiga kecamatan yang menerima bantuan ekskavator. Hari ini ada delapan ekskavator yang diserahkan dan besok empat ekskavator lagi yang diserahkan kepada pemerintah kecamatan.
Dari 17 kecamatan di Kotawaringin Timur, sudah ada 15 kecamatan yang mendapat bantuan ekskavator. Dua kecamatan sisanya yaitu Mentawa Baru Ketapang dan Baamang yang lokasinya di pusat kota Sampit, akan diberikan alat berat serupa pada 2023 nanti.
Awalnya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang memang tidak dimasukkan dalam daftar kecamatan penerima bantuan ekskavator karena petani setempat diarahkan meminjam alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum. Namun hasil evaluasi, ternyata ekskavator yang tersedia juga sering digunakan untuk perbaikan infrastruktur sehingga menjadi kendala bagi petani.
"Makanya kami putuskan untuk Kecamatan Ketapang dan Baamang tahun depan juga akan diberi bantuan ekskavator. Mudah-mudahan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat kita," tambah Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Perda Perpustakaan
Pemberian bantuan ekskavator ini merupakan janji politik pasangan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati. Program ini ternyata juga disambut antusias masyarakat karena memang sangat dibutuhkan.
Pengelolaan ekskavator diserahkan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan. Petani tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Mereka hanya menyiapkan dana untuk membeli bahan bakar minyak serta operasional operator.
Dari tiga kecamatan yang lebih dulu menerima bantuan ekskavator ini, keberadaan alat berat ini sangat membantu. Selain untuk pertanian, ada kecamatan yang bahkan memanfaatkannya untuk membuka jalan desa hingga 18 kilometer.
"Kalau pakai dana APBD, pasti perlu biaya besar. Ini terbukti membantu penghematan dan juga percepatan. Kita juga berharap ini bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap," demikian Halikinnor.
Kepala BPP Kecamatan Seranau, Kasto menyampaikan terima kasih atas bantuan alat berat tersebut. Dia yakin ekskavator itu akan sangat berguna untuk perluasan lahan dan meningkatkan produksi pertanian di kecamatan tersebut.
"Kami akan memanfaatkannya dengan optimal. Kami akan merawatnya agar bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama karena ini sangat dibutuhkan petani," demikian Kasto.
Baca juga: DPRD Kotim ajukan Raperda Inisiatif Keolahragaan dan Bantuan Pendidikan
Baca juga: Bapemperda Kotim rampungkan Raperda Air Limbah dan Raperda Perpustakaan
Baca juga: DPRD Kotim dukung penuh ketegasan bupati tangani jalan lingkar selatan