Bupati Kotim gugah kepedulian warga membantu mencegah banjir di Sampit
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor semakin gencar menyambangi warga yang bergotong royong dengan harapan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk peduli membersihkan lingkungan sekaligus mencegah banjir di Sampit.
"Seyogyanya gotong royong menjadi bagian dalam diri kita untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar kita, baik dari segi kebersihan, kesehatan maupun segi sosial kita bermasyarakat yang memang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai insan manusia," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Hari ini dua lokasi gotong royong di Kecamatan Baamang yang didatangi Halikinnor yaitu Jalan Kenan Sandan Kelurahan Baamang Tengah dan Jalan Wengga Metropolitan Kelurahan Baamang Barat.
Sejumlah kawasan di Kecamatan Baamang sering menjadi sasaran banjir saat hujan deras. Masih adanya drainase yang kurang berfungsi maksimal, diduga juga menjadi pemicu banjir sering terjadi di dalam kota.
Untuk itulah gotong royong membersihkan lingkungan dinilai sangat penting. Selain agar lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, gotong royong tersebut juga diharapkan bisa mengurangi potensi banjir.
Baca juga: Bapemperda DPRD Kotim tegaskan daerah juga bertanggung jawab urusi pendidikan
Halikinnor mengapresiasi kekompakan warga di kecamatan ini dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan dia mengaku salut terhadap sekitar 300 pelajar SMPN 11 Sampit yang ikut dalam gotong royong tersebut.
"Ini harus menjadi contoh bagi masyarakat di kecamatan lainnya. Kita harus bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sekaligus mencegah banjir," ujar Halikinnor.
Pemerintah daerah terus berupaya mencegah banjir di Sampit, seperti mengeruk sungai kecil atau saluran air agar arus air ke Sungai Mentaya menjadi lebih lancar sehingga tidak sampai meluap dan merendam jalan dan permukiman.
Pencegahan banjir ini tidak akan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Pemerintah daerah sangat berharap masyarakat turut mendukung dengan cara menjaga kebersihan serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa memicu banjir seperti membuang sampah ke parit atau sungai, meletakkan material bangunan menutup parit dan lainnya.
"Kalau drainase atau saluran air berfungsi maksimal maka banjir diharapkan bisa dicegah. Setidaknya, jika terjadi genangan pun maka diharapkan tidak sampai terlalu lama dan air cepat surut," demikian Halikinnor.
Dalam kesempatan itu Halikinnor juga membagikan bendera merah putih kepada warga untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pemerintah daerah menyiapkan 60.000 lembar bendera untuk dibagikan kepada masyarakat.
Baca juga: DPRD Kotim dukung upaya percepatan mewujudkan tol sungai
Baca juga: Perbaikan jalan lingkar selatan Sampit diharapkan berjalan lancar
Baca juga: Bupati Kotim optimistis Paskibraka mampu buktikan kualitasnya
"Seyogyanya gotong royong menjadi bagian dalam diri kita untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar kita, baik dari segi kebersihan, kesehatan maupun segi sosial kita bermasyarakat yang memang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai insan manusia," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Hari ini dua lokasi gotong royong di Kecamatan Baamang yang didatangi Halikinnor yaitu Jalan Kenan Sandan Kelurahan Baamang Tengah dan Jalan Wengga Metropolitan Kelurahan Baamang Barat.
Sejumlah kawasan di Kecamatan Baamang sering menjadi sasaran banjir saat hujan deras. Masih adanya drainase yang kurang berfungsi maksimal, diduga juga menjadi pemicu banjir sering terjadi di dalam kota.
Untuk itulah gotong royong membersihkan lingkungan dinilai sangat penting. Selain agar lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, gotong royong tersebut juga diharapkan bisa mengurangi potensi banjir.
Baca juga: Bapemperda DPRD Kotim tegaskan daerah juga bertanggung jawab urusi pendidikan
Halikinnor mengapresiasi kekompakan warga di kecamatan ini dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan dia mengaku salut terhadap sekitar 300 pelajar SMPN 11 Sampit yang ikut dalam gotong royong tersebut.
"Ini harus menjadi contoh bagi masyarakat di kecamatan lainnya. Kita harus bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sekaligus mencegah banjir," ujar Halikinnor.
Pemerintah daerah terus berupaya mencegah banjir di Sampit, seperti mengeruk sungai kecil atau saluran air agar arus air ke Sungai Mentaya menjadi lebih lancar sehingga tidak sampai meluap dan merendam jalan dan permukiman.
Pencegahan banjir ini tidak akan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Pemerintah daerah sangat berharap masyarakat turut mendukung dengan cara menjaga kebersihan serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa memicu banjir seperti membuang sampah ke parit atau sungai, meletakkan material bangunan menutup parit dan lainnya.
"Kalau drainase atau saluran air berfungsi maksimal maka banjir diharapkan bisa dicegah. Setidaknya, jika terjadi genangan pun maka diharapkan tidak sampai terlalu lama dan air cepat surut," demikian Halikinnor.
Dalam kesempatan itu Halikinnor juga membagikan bendera merah putih kepada warga untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pemerintah daerah menyiapkan 60.000 lembar bendera untuk dibagikan kepada masyarakat.
Baca juga: DPRD Kotim dukung upaya percepatan mewujudkan tol sungai
Baca juga: Perbaikan jalan lingkar selatan Sampit diharapkan berjalan lancar
Baca juga: Bupati Kotim optimistis Paskibraka mampu buktikan kualitasnya