Barito Selatan raih penghargaan bebas wabah PMK
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mendapatkan penghargaan terbebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Penghargaan tersebut serahkan Gubernur Kalimantan Tengah pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan Ida Safitri di Buntok, Selasa.
Ia sangat bersyukur, karena telah mendapatkan penghargaan itu dan Alhamdulillah hingga saat ini Kabupaten Barito Selatan masih berada di zona hijau.
Ida Safitri menyampaikan, selama ini pihaknya terus melakukan langkah-langkah antisipasi supaya di daerah ini terbebas dari wabah penyakit yang pada umumnya menyerang ternak sapi.
Adapun langkah antisipasi yang telah dilakukan yakni melaksanakan tindakan preventif dengan memperketat pemeriksaan sapi dari luar yang masuk ke daerah ini.
Dikatakannya, sapi yang masuk ke wilayah Barito Selatan akan di skrining (pemeriksaan gejala) atau cek poin yang dilakukan petugas di lapangan.
"Skrining terhadap sapi yang masuk ke daerah ini dilakukan petugas di wilayah Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan," terangnya.
Menurut dia, skrining atau cek poin itu dilakukan guna mengontrol keluar masuknya ternak sapi serta memastikan ternak sapi yang masuk ke Barito Selatan dalam keadaan sehat dan terbebas dari PMK.
Selain melakukan cek poin, pihaknya juga melakukan sejumlah langkah lain, diantaranya melaksanakan vaksinasi terhadap ternak sapi yang ada di daerah ini.
"Vaksinasi tersebut telah kita laksanakan di Desa Palurejo, Wayun, dan Sababilah, Desa Mangaris dan desa lainnya yang populasi ternak sapinya banyak," jelas Ida Safitri.
Untuk tahap pertama kata dia, pihaknya telah memvaksin sebanyak 103 ternak sapi dan kegiatan vaksinasi ini akan dilanjutkan lagi pada tahap II dan tahap III agar sapi yang berada di daerah ini sehat dan terbebas dari PMK.
Ida Safitri juga mengimbau kepada peternak agar memperhatikan kesehatan ternak sapi masing-masing, dan apabila ternaknya dalam kondisi sakit supaya segera melaporkannya ke DKPPP Barito Selatan agar bisa dilakukan tindakan oleh petugas di lapangan
"Penghargaan tersebut serahkan Gubernur Kalimantan Tengah pada peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan Ida Safitri di Buntok, Selasa.
Ia sangat bersyukur, karena telah mendapatkan penghargaan itu dan Alhamdulillah hingga saat ini Kabupaten Barito Selatan masih berada di zona hijau.
Ida Safitri menyampaikan, selama ini pihaknya terus melakukan langkah-langkah antisipasi supaya di daerah ini terbebas dari wabah penyakit yang pada umumnya menyerang ternak sapi.
Adapun langkah antisipasi yang telah dilakukan yakni melaksanakan tindakan preventif dengan memperketat pemeriksaan sapi dari luar yang masuk ke daerah ini.
Dikatakannya, sapi yang masuk ke wilayah Barito Selatan akan di skrining (pemeriksaan gejala) atau cek poin yang dilakukan petugas di lapangan.
"Skrining terhadap sapi yang masuk ke daerah ini dilakukan petugas di wilayah Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan," terangnya.
Menurut dia, skrining atau cek poin itu dilakukan guna mengontrol keluar masuknya ternak sapi serta memastikan ternak sapi yang masuk ke Barito Selatan dalam keadaan sehat dan terbebas dari PMK.
Selain melakukan cek poin, pihaknya juga melakukan sejumlah langkah lain, diantaranya melaksanakan vaksinasi terhadap ternak sapi yang ada di daerah ini.
"Vaksinasi tersebut telah kita laksanakan di Desa Palurejo, Wayun, dan Sababilah, Desa Mangaris dan desa lainnya yang populasi ternak sapinya banyak," jelas Ida Safitri.
Untuk tahap pertama kata dia, pihaknya telah memvaksin sebanyak 103 ternak sapi dan kegiatan vaksinasi ini akan dilanjutkan lagi pada tahap II dan tahap III agar sapi yang berada di daerah ini sehat dan terbebas dari PMK.
Ida Safitri juga mengimbau kepada peternak agar memperhatikan kesehatan ternak sapi masing-masing, dan apabila ternaknya dalam kondisi sakit supaya segera melaporkannya ke DKPPP Barito Selatan agar bisa dilakukan tindakan oleh petugas di lapangan