Menteri Sosial respons kebutuhan bayi penderita gagal hati

id Menteri Sosial,Tri Rismaharini ,bayi penderita gagal hati,mensos risma

Menteri Sosial respons kebutuhan bayi penderita gagal hati

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi bayi penderita gagal hati asal Malang, Jawa Timur, Almahyra (9 bulan) di Rumah Singgah Griya Sehat Bamuis BNI Jakarta, Rabu (24/8/2022). (ANTARA/HO-Kemensos)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini merespons kebutuhan pengobatan Almahyra, bayi berumur sembilan bulan berasal dari Malang, Jawa Timur yang menderita gagal hati, yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Mensos Risma menemui Almahyra yang saat ini tinggal di Rumah Singgah Griya Sehat Bamuis BNI Jakarta, Rabu, antara lain memberikan berbagai macam bantuan, seperti susu khusus, popok, dan vitamin untuk menunjang pemulihan kesehatannya.

Dia mengatakan biaya pengobatan Almahyra sudah tercakup dalam BPJS Kesehatan, akan tetapi belum mencakup biaya operasional pendukung proses pengobatan.

"Contohnya susu khusus, karena susah dicari terus tidak bisa di-reimburse (diganti) lewat BPJS. Sehingga kita minta bantuan KitaBisa untuk sumber dana," ujar dia.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan Almahyra juga termasuk perjalanan dari Malang ke Jakarta pulang-pergi.

Baca juga: Mensos Risma nyatakan biaya penanggulangan lansia tunggal tidak murah

Operasional tersebut, menurut dia, membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Dari penggalangan dana melalui Kitabisa, Mensos Risma menyerahkan bantuan tunai senilai Rp60.891.578. Respons kasus dilakukan Tim Sentra Handayani Jakarta.

Ia juga mengatakan akan membantu tiga orang lainnya yang sedang menjalani pengobatan di rumah singgah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, orang tua Almahyra, Fadia, mengaku terbantu Kementerian Sosial dan penggalangan dana masyarakat untuk pengobatan anaknya itu.

"Sangat membantu sekali, sangat meringankan saya. Apalagi saya dari daerah ke Jakarta, Jakarta ini kan keras ya kebutuhan ini kan sangatlah banyak, alhamdulillah benar-benar dibantu, apalagi untuk susunya," ujar dia.

Ia menjelaskan kebutuhan untuk Almahyra paling mahal adalah susu khusus, yang mana untuk satu kaleng 400 gram minimal seharga Rp350 ribu.

Susu khusus tersebut satu kaleng hanya cukup untuk 2-3 hari dengan cara mengonsumsi melalui selang hidung agar bisa masuk. Jika tidak minum susu tersebut, Almahyra rentan gizi buruk, sebab hatinya tidak menyerap kalori dari susu lain.

Baca juga: Mensos luncurkan Kapal 'fiberglass' dan motor listrik

Baca juga: Mensos minta berikan hukuman maksimal hingga efek jera kepada pelaku kekerasan anak

Baca juga: Mensos sampaikan realisasi penyaluran bansos program PEN capai 97,98 persen