IKWI Kotim turun membantu korban banjir

Sampit (ANTARA) - Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah turut ambil bagian membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir dengan memberikan bantuan bersama pemerintah daerah ke lokasi banjir. 

"Bantuan yang kami berikan ini hasil donasi anggota. Meski tidak banyak, mudah-mudahan itu bisa membantu meringankan beban warga kita yang sedang tertimpa musibah banjir," kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotawaringin Timur, Siti Fauziah di Sampit, Sabtu. 

Penyerahan bantuan dilakukan Jumat (16/9) oleh Fauziah didampingi Ketua IKWI Kotawaringin Timur Maya Selviani kepada Wakil Bupati Irawati. Bantuan diserahkan kepada pemerintah daerah agar efektif sesuai yang telah direncanakan penyalurannya oleh pemerintah daerah. 

Tidak hanya itu, pengurus IKWI Kotawaringin Timur juga ikut bersama Wakil Bupati Irawati turun ke lokasi banjir untuk menyerahkan bantuan secara langsung kepada masyarakat. Kali ini lokasi yang dituju adalah kawasan banjir di Desa Simpur dan Rasau Tumbuh Kecamatan Kota Besi. 

Ini bukan pertama kalinya pengurus IKWI turut dalam penyaluran bantuan untuk korban banjir. Kegiatan serupa sebelumnya dilakukan saat penyaluran bantuan untuk korban banjir di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Parenggean dan Kecamatan Mentaya Hulu. 

Baca juga: 1.500 pelajar meriahkan Pesta Pramuka Siaga Kotim

"Ini sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian kami untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah banjir.  Dalam setiap kegiatan, kami berupaya membantu semampunya," kata Maya Selviani menambahkan. 

Wakil Bupati Irawati menyampaikan terima kasih atas kepedulian semua pihak, termasuk IKWI Kotawaringin Timur dalam membantu korban banjir. Bantuan ini sangat bermanfaat membantu meringankan beban masyarakat. 

"Ini wujud kekompakan dan kebersamaan kita masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur dalam menghadapi musibah banjir. Ini sesuai motto daerah kita yaitu 'habaring hurung' yang berarti gotong royong," ujar Irawati. 

Kepala Desa Simpur Khairil Anwar mengatakan, banjir yang merendam desa mereka sudah terjadi sekitar 10 hari. Warga umumnya tetap bertahan di rumah yang terendam banjir dengan membuat semacam apar-apar atau panggung dalam rumah mereka untuk beraktivitas sambil menunggu banjir surut. 

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah daerah dan donatur.Bantuan ini sangat berarti bagi warga karena mereka hanya bisa berdiam diri di rumah masing-masing karena rumah dan jalan terendam air banjir," demikian Khairil Anwar

Baca juga: Pertamina: Angkutan pertambangan dan industri sawit wajib gunakan BBM nonsubsidi

Baca juga: Pertamina catat nomor polisi kendaraan agar BBM subsidi tepat sasaran

Baca juga: Disnakertrans Kotim buka pelatihan TIK gratis dan dapat uang transportasi