Turunkan angka stunting, Pemkab Gumas perkuat ketahanan pangan
Kuala Kurun (ANTARA) - Wakil Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Efrensia LP Umbing menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan, demi mencegah anak gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stunting.
"Kita harus mandiri pangan, dengan memanfaatkan potensi yang ada," kata Efrensia yang juga Ketua pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Gunung Mas, saat lokakarya mini stunting di Kecamatan Mihing Raya, Senin.
Khusus pemerintah desa, tutur dia, diwajibkan untuk menganggarkan program ketahanan pangan dan hewani dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi desa. Sebab, program ketahanan pangan dan hewani tersebut paling sedikit nilainya adalah sebesar 20 persen dari APBDes. Sedangkan bentuk kegiatannya melalui bidang pertanian, peternakan, atau budidaya ikan.
Dia menyebut bahwa ketahanan pangan merupakan kebutuhan dasar utama manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Ketahanan pangan artinya seseorang harus mampu memproduksi, mengakses, serta menyimpannya.
"Contohnya pemanfaatan lahan kosong milik desa untuk tanaman pangan dan perkebunan, pemanfaatan lahan kosong milik warga untuk penanaman sayuran dan lain-lain, dan masih banyak lagi," paparnya.
Jika ketahanan pangan dapat diperkuat, sambung Wabup Gunung Mas itu, maka masyarakat tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan terhadap asupan makanan yang bergizi, yang pada akhirnya nanti akan menurunkan angka stunting.
"Angka stunting di Mihing Raya per Agustus 2022 ini mengalami penurunan, jika dibandingkan 2021 lalu. Pada 2021 lalu angka stunting di Mihing Raya sebesar 31,74 persen dan per Agustus 2022 di angka 9,90 persen, yang artinya turun 21,84 persen," kata Efrensia.
Baca juga: Wabup Gumas minta tingkatkan koordinasi lintas sektor tangani stunting
Untuk diketahui, sejumlah desa di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ telah menggunakan 20 persen APBDes untuk program ketahanan pangan, salah satunya Dahian Tambuk, Kecamatan Mihing Raya.
Kepala Desa Dahian Tambuk, Pendi mengatakan bahwa pemerintah desa telah menjalankan program ketahanan pangan dan hewani berupa pembagian benih ikan, kepada sejumlah warga di desa setempat.
"Ada puluhan ribu benih ikan lele dan patin yang kami bagikan kepada warga pada 20 Agustus 2022 lalu. Selain itu kami juga membagikan pakan ternak ikan," demikian Pendi.
Baca juga: RT/RW se-Gumas diminta bantu petugas Regsosek di lapangan
Baca juga: Kades/lurah se-Gumas diminta data kelompok sasaran prioritas intervensi stunting
"Kita harus mandiri pangan, dengan memanfaatkan potensi yang ada," kata Efrensia yang juga Ketua pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Gunung Mas, saat lokakarya mini stunting di Kecamatan Mihing Raya, Senin.
Khusus pemerintah desa, tutur dia, diwajibkan untuk menganggarkan program ketahanan pangan dan hewani dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi desa. Sebab, program ketahanan pangan dan hewani tersebut paling sedikit nilainya adalah sebesar 20 persen dari APBDes. Sedangkan bentuk kegiatannya melalui bidang pertanian, peternakan, atau budidaya ikan.
Dia menyebut bahwa ketahanan pangan merupakan kebutuhan dasar utama manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Ketahanan pangan artinya seseorang harus mampu memproduksi, mengakses, serta menyimpannya.
"Contohnya pemanfaatan lahan kosong milik desa untuk tanaman pangan dan perkebunan, pemanfaatan lahan kosong milik warga untuk penanaman sayuran dan lain-lain, dan masih banyak lagi," paparnya.
Jika ketahanan pangan dapat diperkuat, sambung Wabup Gunung Mas itu, maka masyarakat tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan terhadap asupan makanan yang bergizi, yang pada akhirnya nanti akan menurunkan angka stunting.
"Angka stunting di Mihing Raya per Agustus 2022 ini mengalami penurunan, jika dibandingkan 2021 lalu. Pada 2021 lalu angka stunting di Mihing Raya sebesar 31,74 persen dan per Agustus 2022 di angka 9,90 persen, yang artinya turun 21,84 persen," kata Efrensia.
Baca juga: Wabup Gumas minta tingkatkan koordinasi lintas sektor tangani stunting
Untuk diketahui, sejumlah desa di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ telah menggunakan 20 persen APBDes untuk program ketahanan pangan, salah satunya Dahian Tambuk, Kecamatan Mihing Raya.
Kepala Desa Dahian Tambuk, Pendi mengatakan bahwa pemerintah desa telah menjalankan program ketahanan pangan dan hewani berupa pembagian benih ikan, kepada sejumlah warga di desa setempat.
"Ada puluhan ribu benih ikan lele dan patin yang kami bagikan kepada warga pada 20 Agustus 2022 lalu. Selain itu kami juga membagikan pakan ternak ikan," demikian Pendi.
Baca juga: RT/RW se-Gumas diminta bantu petugas Regsosek di lapangan
Baca juga: Kades/lurah se-Gumas diminta data kelompok sasaran prioritas intervensi stunting