Palangka Raya (ANTARA) -
Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin beserta jajaran memantau ketersediaan barang kebutuhan pokok atau bapok pada sejumlah pasar di Kota Palangka Raya, Minggu.
Nuryakin di sela pemantauan, mengatakan, ketersediaan bapok aman dan melalui berbagai upaya dan program yang dilaksanakan hingga saat ini, pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Daya beli masyarakat turun tidak juga, karena pertumbuhan ekonomi kita cukup bagus, ya," katanya.
Nuryakin memimpin Tim Satgas Pangan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan operasi pasar untuk memantau pasokan maupun harga bapok.
Dia menjabarkan, operasi pemantauan pasar ini digelar dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan, ketersediaan maupun harga bahan pangan, sebagai bagian dari upaya Pemprov Kalteng untuk terus menekan inflasi, khususnya dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Adapun pemantauan diawali dengan meninjau Pasar Besar Palangka Raya, dilanjutkan ke Kompleks pertokoan Gas Elpiji di Jalan S. Parman, serta diakhiri di Pasar Kahayan.
Tampak mendampingi Sekda, di antaranya Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Riza Rahmadi, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aster Bonawaty, serta kepala perangkat daerah dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu, pada hari ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga menggelar pasar murah sebagai salah satu upaya menekan inflasi maupun menanggulangi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Aster Bonawaty mengatakan, salah satu pasar murah yang digelar hari ini yakni di Kelurahan Marang, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.
"Pasar murah ini merupakan kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan pemerintah provinsi. Selain di sini, sebelumnya pasar murah maupun pasar penyeimbang juga telah dilaksanakan di berbagai kota atau kabupaten lain di Kalteng," jelasnya.
Aster menjelaskan, paket sembako murah yang tersedia dalam gelaran pasar murah ini, sebanyak 300 paket. Per paket senilai Rp150 ribu, namun mendapatkan subsidi oleh Pemprov Kalteng sebesar Rp100 ribu per paket. Setiap paket berisi beras, minyak goreng dan lainnya.