DPRD Palangka Raya sarankan Pemkot bergerak cepat ketika ada terjadi bencana
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung menyarankan pemerintah kota (pemkot) setempat untuk bergerak cepat, ketika ada terjadi bencana.
"Yang perlu diwaspadai bencana banjir yang selama ini masih mengancam masyarakat Kota Palangka Raya, sebab cuaca beberapa hari ini cukup ekstrim," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Nenie mengatakan, bencana di Kota Palangka Raya ketika cuaca ekstrim mengakibatkan debit air Sungai Kahayan mengalami peningkatan, sehingga dapat meluap ke pemukiman warga yang ada di bantaran sungai.
Sebaliknya ketika cuaca tidak ekstrim, ancaman bencana adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi di sejumlah wilayah Kota Palangka Raya juga sangat rawan terbakar, karena tekstur tanahnya gambut dan semak belukar.
"Pemkot setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, harus memetakan mana saja dan apa saja yang diperlukan karena dua bencana itu sering terjadi di daerah kita," katanya.
Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga mengapresiasi BPBD Kota setempat yang beberapa hari lalu terus mengoptimalkan peran relawan dalam pemberian pertolongan awal dan penanganan bencana di daerah setempat.
Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diminta waspadai peredaran uang palsu
Dengan pengoptimalan tersebut, artinya jauh-jauh hari para relawan ketika ada terjadi bencana tentunya sudah siap menjalankan tugasnya sebagai relawan.
"Ya saya harapkan peran mereka terus berkembang dengan baik, karena kehadiran mereka ini tentunya sangat membantu masyarakat yang tertimpa bencana alam maupun non alam di daerah kita," bebernya.
Sebelum ditutup bincang-bincangnya dengan awak media, Nenie Adriati Lambung yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Palangka Raya itu menambahkan, masyarakat di daerah setempat harus jeli melihat situasi agar bencana yang selama ini mengancam masyarakat dapat diantisipasi dengan baik.
"Antisipasi bahaya bencana yang sering terjadi di wilayah kita harus diantisipasi, meskipun terjadi namun tidak sampai memakan korban jiwa," tutup Nenie.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta naikkan insentif Ketua RT
Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diajak terus asah kemampuan di era serba digital
Baca juga: Ketua DPRD: HUT TNI momentum tingkatkan perjuangan untuk masyarakat
"Yang perlu diwaspadai bencana banjir yang selama ini masih mengancam masyarakat Kota Palangka Raya, sebab cuaca beberapa hari ini cukup ekstrim," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Nenie mengatakan, bencana di Kota Palangka Raya ketika cuaca ekstrim mengakibatkan debit air Sungai Kahayan mengalami peningkatan, sehingga dapat meluap ke pemukiman warga yang ada di bantaran sungai.
Sebaliknya ketika cuaca tidak ekstrim, ancaman bencana adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi di sejumlah wilayah Kota Palangka Raya juga sangat rawan terbakar, karena tekstur tanahnya gambut dan semak belukar.
"Pemkot setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, harus memetakan mana saja dan apa saja yang diperlukan karena dua bencana itu sering terjadi di daerah kita," katanya.
Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga mengapresiasi BPBD Kota setempat yang beberapa hari lalu terus mengoptimalkan peran relawan dalam pemberian pertolongan awal dan penanganan bencana di daerah setempat.
Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diminta waspadai peredaran uang palsu
Dengan pengoptimalan tersebut, artinya jauh-jauh hari para relawan ketika ada terjadi bencana tentunya sudah siap menjalankan tugasnya sebagai relawan.
"Ya saya harapkan peran mereka terus berkembang dengan baik, karena kehadiran mereka ini tentunya sangat membantu masyarakat yang tertimpa bencana alam maupun non alam di daerah kita," bebernya.
Sebelum ditutup bincang-bincangnya dengan awak media, Nenie Adriati Lambung yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Palangka Raya itu menambahkan, masyarakat di daerah setempat harus jeli melihat situasi agar bencana yang selama ini mengancam masyarakat dapat diantisipasi dengan baik.
"Antisipasi bahaya bencana yang sering terjadi di wilayah kita harus diantisipasi, meskipun terjadi namun tidak sampai memakan korban jiwa," tutup Nenie.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta naikkan insentif Ketua RT
Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diajak terus asah kemampuan di era serba digital
Baca juga: Ketua DPRD: HUT TNI momentum tingkatkan perjuangan untuk masyarakat