Kuala Kurun (ANTARA) - Sebanyak 100 mahasiswa baru Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (UPR) mempelajari arsitektur Betang Toyoi di Desa Tumbang Malahoi, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Hal itu merupakan bagian dari kegiatan "protecharch" atau pengenalan lingkungan kampus dan jurusan, kata Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UPR, Indrabakti Sangalang saat di Kuala Kurun, Senin.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan, yang akan menjadi bekal untuk mahasiswa baru dalam menempuh jurusan arsitektur hingga kelulusan nanti. Tujuan lainnya untuk membangun relasi yang baik antarsesama teman dan kakak tingkat,” sambungnya.
Menurutnya, arsitektur di Indonesia sangat beragam, yang tercipta dari adat istiadat dan budaya yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah arsitektur suku Dayak di Kalteng.
Betang Toyoi dipilih sebagai lokasi kegiatan protecharch untuk mengenalkan arsitektur dasar, mengingat betang yang diperkirakan dibangun pada 1869 itu masih berdiri kokoh dan memiliki kondisi yang baik.
“Rombongan mahasiswa baru mempelajari arsitektur Betang Toyoi dengan berkunjung langsung ke sana pada 1 dan 2 Oktober 2022 lalu, didampingi oleh delapan orang dosen pendamping. Selama kunjungan, ada banyak hal yang mereka pelajari,” paparnya.
Selain kegiatan "protecharch" tersebut juga dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan memperkenalkan arsitektur setempat yang memiliki nilai sejarah dan nilai penting, sehingga diharapkan akan menumbuhkan rasa cinta dan keinginan melestarikannya.
Hal itu perlu dilakukan seiring dengan semakin banyaknya perusakan situs-situs bersejarah maupun yang diduga memiliki memiliki nilai sejarah, baik oleh pemerintah maupun nonpemerintah, dengan alasan modernisasi dan pembangunan.
Baca juga: Pemkab Gunung Mas dapat alokasi 1.969 formasi PPPK
Diapun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya kepada pengelola Betang Toyoi, Kepala Desa dan Perangkat Desa Tumbang Malahoi, yang telah menerima kedatangan rombongan mahasiswa baru jurusan arsitektur UPR dengan tangan terbuka.
Sementara itu, Zefanya Elva Theadora, salah satu mahasiswi baru Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UPR yang mengikuti kunjungan ke Betang Toyoi mengaku mendapat banyak pengalaman dan pelajaran berharga.
Awalnya, dia membayangkan jurusan arsitektur akan mempelajari berbagai arsitektur bangunan modern. Namun setelah kunjungan ke Betang Toyoi dia mengetahui bahwa jurusan arsitektur juga mempelajari arsitektur bangunan daerah.
Terkait arsitektur Betang Toyoi, dia mengaku kagum saat itu suku Dayak bisa membangun betang yang hingga sekarang masih berdiri kokoh. Terlebih mengingat pada masa itu teknologi belum secanggih sekarang.
“Selama di Tumbang Malahoi, kami mengobservasi bangunan Betang Toyoi dengan bimbingan dosen. Walau agak sulit dimengerti, tapi semuanya menyenangkan untuk dipelajari,” kata Zefanya.
Lainnya, Kades Tumbang Malahoi, Iseskar menyambut baik kedatangan rombongan mahasiswa baru Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, UPR ke desa setempat, yang bertujuan untuk mempelajari arsitektur Betang Toyoi.
Menurut dia, kedatangan mahasiswa baru jurusan arsitektur semakin membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat di desa setempat, khususnya wawasan dan pengetahuan terkait arsitektur.
“Selama ini kita di daerah kebanyakan menghasilkan sarjana pendidikan atau sarjana keperawatan. Semoga kedatangan mereka bisa memberi inspirasi bagi masyarakat untuk menjadi arsitek,” demikian Iseskar.
Baca juga: Legislator Gumas bangga kaum perempuan bisa bersaing pada pilkades
Baca juga: Pemkab Gumas salurkan bantuan kepada korban kebakaran di Tumbang Empas
Baca juga: Lantik 41 kades terpilih, Bupati Gumas ingatkan bekerja secara tulus