Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan keberadaan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI merupakan sarana bagi warga untuk membahas nilai kebangsaan sebagai vaksin dalam melawan virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
"Kehadiran Warung NKRI di Kota Surabaya tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga untuk menyosialisasikan lima vaksin kebangsaan," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Kepala BNPT mengemukakan hal itu usai meresmikan Warung NKRI di Kota Surabaya, Jawa Timur. Keberadaan Warung NKRI diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik dalam bangun narasi kebangsaan.
Mantan Kapolda Papua tersebut menyebutkan lima vaksin kebangsaan itu, yaitu transformasi nilai kebangsaan, revitalisasi Pancasila, moderasi beragama, penguatan akar budaya Nusantara, dan pembangunan kesejahteraan.
Boy mengatakan bahwa Warung NKRI merupakan wujud nyata dari konsep pentahelix dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan membangkitkan rasa persatuan.
"Ini program untuk membangun narasi kecintaan terhadap NKRI. BNPT berusaha memanfaatkan ruang publik dengan mengisi dialog-dialog membangun persatuan dan kesatuan," kata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimistis Warung NKRI dapat menanggulangi penyebab radikalisme dan terorisme yang berakar dari intoleransi.
Emil mendukung penuh kehadiran Warung NKRI di Surabaya dan mengajak seluruh unsur pentahelix untuk turut mendukung upaya soft approach pencegahan terorisme.
"Jika bisa meminimalisasi ruang tumbuh intoleransi, kita juga bisa memperkecil probabilitas munculnya terorisme," kata dia.