Sampit (ANTARA) - Angin kencang menghantam pusat kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sehingga menyebabkan banyak pohon tumbang.
"Laporan sementara ada empat pohon besar yang tumbang. Syukur saja tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Jumat.
Angin kencang yang menyertai hujan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Warga yang sedang beraktivitas dibuat kaget karena hujan mengguyur tidak terlalu deras, namun tiba-tiba muncul angin kencang menghantam pusat kota.
Warga yang sedang berkendara langsung menghentikan kendaraan mereka. Selain takut tertimpa pohon roboh, warga juga menghindari bahaya karena pasir dan debu beterbangan, seperti terlihat di Jalan Pemuda.
Kencangnya angin membuat pohon tua di pinggir jalan ada yang roboh. Untungnya tidak ada warga yang melintas saat kejadian sehingga pohon tumbang tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kabarnya ada sepeda motor yang terkena.
Baca juga: Timpora tingkatkan pengawasan orang asing di Seruyan
"Empat lokasi pohon tumbang itu di kawasan Taman Kota, Jalan Iskandar, Jalan HM Arsyad dan Jalan Kopi Selatan. Petugas sedang membersihkan pohon yang tumbang tersebut," kata Rihel.
Sementara itu Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit menyampaikan, berdasarkan data BMKG, tercatat angin maksimum saat kejadian 27 knot atau 54 km/jam.
Rahmat, warga Sampit mengaku kaget saat terjadi angin kencang karena saat itu sedang mengendarai sepeda motor. Dia memilih bertahan karena takut ada pohon tumbang.
"Kan banyak pohon besar yang sudah tua di sisi jalan. Makanya saya lebih memilih singgah karena khawatir takut ada pohon yang tumbang," katanya.
Rahmat meminta pemerintah daerah memeriksa pohon-pohon besar di pinggir jalan. Jika ada yang sudah tua, lapuk dan rawan roboh, lebih baik dipotong agar tidak membahayakan warga.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya tingkatkan bantuan kaki palsu
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan operator DTKS lebih teliti
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan FKDM untuk deteksi dini permasalahan
Berita Terkait
Pencarian seorang mahasiswa Unlam hilang di Kapuas masih berlanjut
Senin, 6 Mei 2024 20:31 Wib
Finis kedua, Max Verstappen sebut balapan F1 di Miami "agak rumit"
Senin, 6 Mei 2024 19:41 Wib
Timnas Korut Putri U-17 hadapi tantangan suhu panas di Bali
Senin, 6 Mei 2024 19:32 Wib
Korea Utara hajar Korea Selatan di Piala Asia Putri U17
Senin, 6 Mei 2024 18:26 Wib
Mancini sebut empat pemain Garuda Muda layak bermain di Serie B
Senin, 6 Mei 2024 16:51 Wib
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
Pengusaha minyak jadi pendaftar pertama calon Wakil Bupati Kapuas di Gerindra
Senin, 6 Mei 2024 16:12 Wib
PKB: Masuk Koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober
Senin, 6 Mei 2024 16:00 Wib