Festival Babukung wahana pelestarian seni budaya di Lamandau

id Pemkab lamandau, festival babukung, seni dan budaya, nanga bulik, lamandau

Festival Babukung wahana pelestarian seni budaya di Lamandau

Penutupan Festival Babukung di Nanga Bulik, (30/11). (ANTARA/HO-Pemkab Lamandau)

Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah menyatakan Festival Babukung menjadi salah satu wahana pelestarian seni dan budaya di daerah setempat.

"Sekaligus bukti peran serta pemerintah daerah yang terus berupaya membangkitkan perekonomian di Lamandau," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Sabtu.

Selama sebelas hari rangkaian festival Babukung dilaksanakan, antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk turut menyaksikan sekaligus menyemarakkan agenda tersebut.

Baca juga: Pembangunan persiapan markas Brimob perkuat pengamanan di lintas provinsi

Berbagai kegiatan dilaksanakan, termasuk pertunjukkan seni budaya dari masing-masing kecamatan, baik yang berupa tarian, musik daerah, karnaval, serta lainnya.

"Festival Babukung ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat, karena seluruh kecamatan di kabupaten setempat turut andil dalam memeriahkan festival," jelasnya.

Baca juga: Pemkab Bartim kembali usulkan pembangunan RS Pratama ke Kemenkes

Lebih lanjut Hendra menyampaikan, perputaran transaksi ekonomi juga terjadi saat festival berlangsung. lebih dari 100 UMKM terlibat memeriahkan festival dan dengan perputaran transaksi ekonomi mencapai hingga sekitar Rp4 miliar.

"Hal ini sebagai wujud nyata upaya yang dapat membangkitkan semangat perekonomian dan meningkatkan ekonomi kreatif yang lebih maju di Lamandau," ucapnya.

Pada Festival Babukung 2022 ini, Lamandau kembali mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori mewarnai luha/topeng kayu sebanyak 300 peserta, terdiri dari pelajar di Lamandau.


Baca juga: Katingan terima kucuran dana Rp1,21 triliun