Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto di Nanga Bulik, Selasa mengatakan, dilaksanakannya ekspose tersebut untuk menyampaikan RTKD yang memuat data proyeksi sejak 2022 hingga 2027.
"Yang meliputi penduduk usia kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja, produktivitas tenaga kerja, terbukanya latihan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, serta perlindungan tenaga kerja," terangnya.
Dia berharap dengan dilaksanakannya ekspose RTKD dapat menjadi acuan dalam menyusun kebijakan strategis dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan di seluruh sektor ekonomi daerah.
"Termasuk dapat menjembatani kerja sama antar sektor untuk menanggulangi pengangguran dan pemberantasan kemiskinan," jelasnya.
Dalam kegiatan ini, Pemkab Lamandau mendatangkan narasumber dari Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan RI, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah.
"Lamandau sekarang ini mempunyai berbagai sektor kawasan ekonomi yang meliputi kawasan industri yang sudah ditetapkan di antaranya industri kopi dan jahe. Potensi yang dimiliki tersebut diharapkan menjadikan Lamandau sebagai salah satu sentra produksi kopi dan jahe di Kalimantan Tengah," ujarnya.
Disamping itu sektor pariwisata sangat menarik dan indah, sehingga juga layak untuk dikembangkan yang berpotensi besar menghasilkan kesempatan kerja baru.
Dari dasar itulah sangat diharapkan pemerintah daerah mempunyai SDM yang handal dan berpotensi nasional guna mendukung dan mengelola potensi yang ada di Lamandau.
Baca juga: Lamandau pacu capaian target penerimaan pajak