DPRD Palangka Raya apresiasi pemkot bantu korban ablasi Sungai Kahayan
Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Wahid Yusuf mengapresiasi langkah pemerintah kota (pemkot) memberikan bantuan kepada warga Flamboyan Bawah Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, yang menjadi korban longsor akibat abrasi Sungai Kahayan.
"Selain memberikan pelayanan kesehatan, pemkot juga memberikan paket sembako untuk para korban terdampak longsor dan abrasi Sungai Kahayan. Perhatian tersebut diberikan, semata-mata agar para korban abrasi tersebut tetap semangat dalam menghadapi ujian yang dialaminya," katanya saat dihubungi ANTARA di Palangka Raya, Senin.
Wahid menuturkan, selain memberikan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan secara gratis kepada korban abrasi Sungai Kahayan, pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya juga sudah melakukan pemetaan terhadap kejadian serupa di kawasan bantaran sungai.
Pemetaan yang dilakukan personel BPBD Kota Palangka Raya sudah tentu, mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai tersebut agar selalu mewaspadai persoalan yang kini sedang mengancam mereka.
"Warga setempat diimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan, karena cuaca ditempat kita tidak bisa diprediksi terkadang hujan terkadang panas. Hal tersebut juga dapat mengganggu tanah di bantaran Sungai Kahayan tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin pada Sabtu (7/1) malam mengunjungi warga yang terdampak abrasi Sungai Kahayan yang dipusatkan di posyandu, tidak jauh posisinya dari pemukiman mereka yang terkena abrasi.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja korban terus mengalami penambahan yang semula hanya 30 jiwa kini menjadi 57 jiwa. Mereka kini sementara tinggal di posyandu, sembari mereka mencari tempat tinggal.
Kemudian itu, pemkot juga telah menyiapkan langkah-langkah khusus terkait dengan perihal tersebut. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memindahkan rumah warga dari daerah rawan terjadinya longsor.
"Kata kuncinya adalah pemindahan, saat ini memang tahap ke situ. Jadi solusi itu kita ambil karena di tempat ini selain longsor juga banjir. Ini tentunya harus melalui kesepakatan bersama," ungkap Fairid Naparin.
Baca juga: Warga di bantaran DAS Kahayan Palangka Raya diminta waspada abrasi susulan
Perlu diketahui tambah wali kota, rencana pemindahan pemukiman tersebut sudah melalui kesepakatan bersama. Sebagian besar masyarakat juga ada yang setuju dengan adanya relokasi pemindahan ke daerah yang aman tidak rawan bencana.
"Rencana relokasi pemindahan ini sudah direncanakan secara matang, tidak mau terburu-buru, supaya masyarakat yang dipindahkan dari sini ada jaminan kehidupan kedepannya baik itu mata pencaharian maupun kesejahteraan hidupnya," demikian orang nomor satu di lingkup Pemkot Palangka Raya itu.
Baca juga: Kualitas tutupan lahan di Palangka Raya berkategori baik
Baca juga: Wali kota lantik enam pejabat di malam tahun baru
Baca juga: Pemkot Palangka Raya bantu klotok tunjang transportasi guru di pinggiran
"Selain memberikan pelayanan kesehatan, pemkot juga memberikan paket sembako untuk para korban terdampak longsor dan abrasi Sungai Kahayan. Perhatian tersebut diberikan, semata-mata agar para korban abrasi tersebut tetap semangat dalam menghadapi ujian yang dialaminya," katanya saat dihubungi ANTARA di Palangka Raya, Senin.
Wahid menuturkan, selain memberikan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan secara gratis kepada korban abrasi Sungai Kahayan, pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya juga sudah melakukan pemetaan terhadap kejadian serupa di kawasan bantaran sungai.
Pemetaan yang dilakukan personel BPBD Kota Palangka Raya sudah tentu, mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai tersebut agar selalu mewaspadai persoalan yang kini sedang mengancam mereka.
"Warga setempat diimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan, karena cuaca ditempat kita tidak bisa diprediksi terkadang hujan terkadang panas. Hal tersebut juga dapat mengganggu tanah di bantaran Sungai Kahayan tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin pada Sabtu (7/1) malam mengunjungi warga yang terdampak abrasi Sungai Kahayan yang dipusatkan di posyandu, tidak jauh posisinya dari pemukiman mereka yang terkena abrasi.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja korban terus mengalami penambahan yang semula hanya 30 jiwa kini menjadi 57 jiwa. Mereka kini sementara tinggal di posyandu, sembari mereka mencari tempat tinggal.
Kemudian itu, pemkot juga telah menyiapkan langkah-langkah khusus terkait dengan perihal tersebut. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memindahkan rumah warga dari daerah rawan terjadinya longsor.
"Kata kuncinya adalah pemindahan, saat ini memang tahap ke situ. Jadi solusi itu kita ambil karena di tempat ini selain longsor juga banjir. Ini tentunya harus melalui kesepakatan bersama," ungkap Fairid Naparin.
Baca juga: Warga di bantaran DAS Kahayan Palangka Raya diminta waspada abrasi susulan
Perlu diketahui tambah wali kota, rencana pemindahan pemukiman tersebut sudah melalui kesepakatan bersama. Sebagian besar masyarakat juga ada yang setuju dengan adanya relokasi pemindahan ke daerah yang aman tidak rawan bencana.
"Rencana relokasi pemindahan ini sudah direncanakan secara matang, tidak mau terburu-buru, supaya masyarakat yang dipindahkan dari sini ada jaminan kehidupan kedepannya baik itu mata pencaharian maupun kesejahteraan hidupnya," demikian orang nomor satu di lingkup Pemkot Palangka Raya itu.
Baca juga: Kualitas tutupan lahan di Palangka Raya berkategori baik
Baca juga: Wali kota lantik enam pejabat di malam tahun baru
Baca juga: Pemkot Palangka Raya bantu klotok tunjang transportasi guru di pinggiran