Pemkab Gumas tekan inflasi dengan membagikan tanaman lombok
Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian berupaya menekan inflasi dengan cara membagikan ratusan tanaman lombok siap panen, kepada masyarakat di Kelurahan Kuala Kurun dan Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun.
Bupati Gunung Mas Jaya S Monong melalui Kepala Dinas Pertanian Letus Guntur usai penyaluran bantuan di Kuala Kurun, Rabu, mengatakan bahwa dalam penyaluran tersebut pihaknya menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
"Ada sekitar 850 tanaman lombok siap panen yang disalurkan pada kesempatan ini," sambung mantan Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gunung Mas ini.
Dia mengimbau kepada penerima bantuan untuk merawat dan memelihara tanaman lombok yang telah disalurkan. Dengan adanya tanaman lombok tersebut diharap masyarakat bisa memenuhi kebutuhan terhadap lombok secara mandiri.
Secara umum, Dinas Pertanian Gunung Mas melakukan sejumlah upaya untuk menangani inflasi, khususnya untuk menekan harga lombok. Selain penyaluran tanaman yang dilakukan pada hari
ini, sebelumnya juga telah disalurkan bibit lombok dan sarana produksi kepada para petani.
Baca juga: Seluruh pihak di Gumas perlu duduk bersama bahas angkutan PBS
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman dan Holtikultura Herianto menambahkan, penyaluran tanaman lombok ini merupakan lanjutan dari bantuan program menekan inflasi 2022 lalu.
Secara keseluruhan ada 1.000 bibit atau tanaman lombok dalam polybag yang disalurkan kepada masyarakat. 150 bibit atau tanaman lombok sudah disalurkan pada akhir 2022 lalu, dan 850 tanaman lombok disalurkan pada kesempatan ini.
Bantuan kali ini disalurkan secara simbolis kepada Lurah Kuala Kurun, Wilna Elita. Lurah Kuala Kurun menyambut baik dan mengapresiasi penyaluran tanaman lombok tersebut.
"Saya harap bantuan ini menjadi motivasi bagi masyarakat yang menerima. Semoga bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi orang banyak, bagi warga sekitar, dan yang pasti untuk keluarga masing-masing," demikian Wilna.
Baca juga: FPK2PA Gumas tangani belasan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Baca juga: Realisasi belanja wajib perlindungan sosial di Gumas capai Rp3,3 miliar
Baca juga: Benih ikan Nila jadi komoditas paling banyak terjual di BBI Gumas
Bupati Gunung Mas Jaya S Monong melalui Kepala Dinas Pertanian Letus Guntur usai penyaluran bantuan di Kuala Kurun, Rabu, mengatakan bahwa dalam penyaluran tersebut pihaknya menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
"Ada sekitar 850 tanaman lombok siap panen yang disalurkan pada kesempatan ini," sambung mantan Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gunung Mas ini.
Dia mengimbau kepada penerima bantuan untuk merawat dan memelihara tanaman lombok yang telah disalurkan. Dengan adanya tanaman lombok tersebut diharap masyarakat bisa memenuhi kebutuhan terhadap lombok secara mandiri.
Secara umum, Dinas Pertanian Gunung Mas melakukan sejumlah upaya untuk menangani inflasi, khususnya untuk menekan harga lombok. Selain penyaluran tanaman yang dilakukan pada hari
ini, sebelumnya juga telah disalurkan bibit lombok dan sarana produksi kepada para petani.
Baca juga: Seluruh pihak di Gumas perlu duduk bersama bahas angkutan PBS
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman dan Holtikultura Herianto menambahkan, penyaluran tanaman lombok ini merupakan lanjutan dari bantuan program menekan inflasi 2022 lalu.
Secara keseluruhan ada 1.000 bibit atau tanaman lombok dalam polybag yang disalurkan kepada masyarakat. 150 bibit atau tanaman lombok sudah disalurkan pada akhir 2022 lalu, dan 850 tanaman lombok disalurkan pada kesempatan ini.
Bantuan kali ini disalurkan secara simbolis kepada Lurah Kuala Kurun, Wilna Elita. Lurah Kuala Kurun menyambut baik dan mengapresiasi penyaluran tanaman lombok tersebut.
"Saya harap bantuan ini menjadi motivasi bagi masyarakat yang menerima. Semoga bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi orang banyak, bagi warga sekitar, dan yang pasti untuk keluarga masing-masing," demikian Wilna.
Baca juga: FPK2PA Gumas tangani belasan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Baca juga: Realisasi belanja wajib perlindungan sosial di Gumas capai Rp3,3 miliar
Baca juga: Benih ikan Nila jadi komoditas paling banyak terjual di BBI Gumas