Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar mendorong kegiatan pembangunan fisik di daerah setempat dilaksanakan lebih awal agar hasilnya lebih optimal.
"Supaya hasilnya sesuai harapan. Selama ini sering kegiatan sering terlambat dimulainya sehingga pekerjaan menumpuk di akhir tahun. Itu bisa berdampak pada kualitas pekerjaan yang bisa saja tidak maksimal karena mengejar waktu," kata Kurniawan di Sampit.
Menurutnya, seringnya pekerjaan menumpuk di akhir tahun, seharusnya menjadi pelajaran agar tidak terus terulang. Seperti pada 2022, masih ada proyek yang pelaksanaannya dikebut di akhir tahun lantaran pekerjaan terlambat dimulai.
Dia mewanti-wanti agar kualitas pekerjaan harus menjadi nomor satu. Jika pekerjaan pembangunan dimulai lebih awal atau tepat di awal tahun, maka cukup waktu bagi pemerintah daerah mengevaluasi hasil pekerjaan rekanan dan masih ada waktu meminta perbaikan jika ada pekerjaan yang tidak sesuai kontrak kerja.
Sebaliknya, jika pekerjaan fisik terlambat dimulai maka pelaksanaannya akan berkejaran dengan waktu sehingga hasilnya kurang optimal. Jangan sampai kualitas pekerjaan terabaikan lantaran hanya mengejar waktu penyelesaian sesuai target.
"Ini juga akan berpengaruh terhadap serapan anggaran daerah. Jika pekerjaan atau proyek fisik dimulai lebih awal maka serapan anggaran dipastikan tinggi dan lebih baik," tambah Kurniawan.
Politisi muda Partai Amanat Nasional meminta lelang atau tender proyek fisik dilakukan lebih awal. Dengan begitu, pekerjaan fisik tersebut bisa segera dimulai.
"Masalah ini kan rutin setiap tahun. Seharusnya, terus dievaluasi sehingga setiap tahun semakin baik. Jangan terus terulang karena itu merugikan. Kualitas pekerjaan jadi taruhannya dan serapan anggaran juga tidak optimal. Ini harus menjadi perhatian serius demi perbaikan," demikian Kurniawan.
Sementara itu Bupati Halikinnor saat rapat evaluasi akhir tahun 2022 lalu mengakui realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022 belum optimal sehingga menjadi catatan penting untuk perbaikan dan peningkatan pada 2023 nanti.
"Pembangunan tahun ini banyak yang terlambat bahkan penandatanganan dan lelang baru dimulai Maret. Ini saya evaluasi agar ke depan bisa lebih baik lagi. Harapan saya tahun depan itu lebih baik lagi," katanya.
Realiasasi APBD Kabupaten Kotawaringin Timur tahun anggaran 2022 sampai 27 Desember 2022 yaitu pendapatan daerah dari target sebesar Rp2,1 triliun lebih telah terealisasi sebesar Rp1,7 triliun lebih atau sebesar 78,94 persen. Sementara itu dari sisi belanja daerah dari target sebesar Rp2,2 triliun lebih, telah terealisasi sebesar Rp1,6 triliun lebih atau sebesar 75,04 persen.
Halikinnor mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh satuan organisasi perangkat daerah supaya semua kegiatan fisik 2023 diharapkan bisa selesai pada Oktober. Selanjutnya jika masih ada anggaran pada APBD Perubahan 2023 maka kegiatan bisa langsung dilanjutkan sehingga hasilnya maksimal.
Berkaca dari pelaksanaan APBD 2022, pihaknya berupaya memperbaiki dan meningkatkannya pada realisasi APBD 2023. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan proses lelang kegiatan lebih awal sehingga pekerjaan bisa dimulai pada Januari 2023.