Pemkab Kotim bersinergi dengan organisasi sosial bantu masyarakat tidak mampu
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bersinergi dengan semua pihak, termasuk organisasi sosial dalam membantu masyarakat tidak mampu serta pondok pesantren yang membutuhkan bantuan.
"Kalau kalian yang sering di lapangan menemukan ada masyarakat kita atau di pondok pesantren yang masih kekurangan, tidak salahnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kita akan support penuh kegiatan itu karena ini sangat mulia dan Insya Allah apa yang kita lakukan ini pahalanya mengalir, baik untuk orang tua kita maupun bagi kita yang masih hidup ini," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Hal itu diungkapkan Halikinnor saat memberangkatkan distribusi akbar gerakan infak beras untuk 19 pondok pesantren di Kotawaringin Timur yang dilaksanakan para relawan dari organisasi sosial, komunitas dan mahasiswa.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus karena bertujuan membantu masyarakat, khususnya para santri di pondok-pondok pesantren. Ini juga perwujudan semangat 'habaring hurung' atau bergotong royong bersama pemerintah membantu masyarakat.
Pemerintah daerah juga siap membantu gerakan membangun masjid, dengan bantuan yang disesuaikan kemampuan keuangan pemerintah daerah. Pemerintah daerah juga menjalankan program lain seperti membantu pondok pesantren serta memberikan insentif bagi guru ngaji.
Baca juga: Ratusan Pramuka Seruyan ramaikan KBP di Kotim
Halikinnor mengajak masyarakat untuk berpartisipasi bersama gerakan sosial dalam membantu masyarakat. Dia juga mewacanakan adanya zakat 2,5 persen dari gaji aparatur sipil negara setempat untuk membantu masyarakat.
"Potensi umat Islam ini sangat besar kalau kita gali dan diarahkan dengan baik. Kita bersama-sama menggali potensi besar ini untuk membantu masyarakat," ujar Halikinnor.
Sementara itu salah seorang relawan bernama Diding, beras yang didistribusikan tersebut merupakan infak dari orang tua asuh di Kotawaringin Timur dan disalurkan untuk anak yatim, santri penghafal qur'an dan masyarakat tidak mampu.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Beras yang didistribusikan itu diharapkan dapat membantu mencukupi sahur dan berbuka para santri .
"Kegiatan kami ini dimulai Februari 2022 sudah terkumpul sebanyak 24.529 kilogram beras terbaik yang sudah disalurkan. Masih banyak pondok pesantren yang belum terjangkau karena keterbatasan," demikian Diding.
Baca juga: Wayang Banjar obati kerinduan warga Sampit
Baca juga: Ketua DPRD Kotim wujudkan pembangunan gapura SMK Ambarwati
Baca juga: DPRD Kotim dorong penyelesaian jalan alternatif menuju Pelabuhan Bagendang
"Kalau kalian yang sering di lapangan menemukan ada masyarakat kita atau di pondok pesantren yang masih kekurangan, tidak salahnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kita akan support penuh kegiatan itu karena ini sangat mulia dan Insya Allah apa yang kita lakukan ini pahalanya mengalir, baik untuk orang tua kita maupun bagi kita yang masih hidup ini," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Hal itu diungkapkan Halikinnor saat memberangkatkan distribusi akbar gerakan infak beras untuk 19 pondok pesantren di Kotawaringin Timur yang dilaksanakan para relawan dari organisasi sosial, komunitas dan mahasiswa.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus karena bertujuan membantu masyarakat, khususnya para santri di pondok-pondok pesantren. Ini juga perwujudan semangat 'habaring hurung' atau bergotong royong bersama pemerintah membantu masyarakat.
Pemerintah daerah juga siap membantu gerakan membangun masjid, dengan bantuan yang disesuaikan kemampuan keuangan pemerintah daerah. Pemerintah daerah juga menjalankan program lain seperti membantu pondok pesantren serta memberikan insentif bagi guru ngaji.
Baca juga: Ratusan Pramuka Seruyan ramaikan KBP di Kotim
Halikinnor mengajak masyarakat untuk berpartisipasi bersama gerakan sosial dalam membantu masyarakat. Dia juga mewacanakan adanya zakat 2,5 persen dari gaji aparatur sipil negara setempat untuk membantu masyarakat.
"Potensi umat Islam ini sangat besar kalau kita gali dan diarahkan dengan baik. Kita bersama-sama menggali potensi besar ini untuk membantu masyarakat," ujar Halikinnor.
Sementara itu salah seorang relawan bernama Diding, beras yang didistribusikan tersebut merupakan infak dari orang tua asuh di Kotawaringin Timur dan disalurkan untuk anak yatim, santri penghafal qur'an dan masyarakat tidak mampu.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Beras yang didistribusikan itu diharapkan dapat membantu mencukupi sahur dan berbuka para santri .
"Kegiatan kami ini dimulai Februari 2022 sudah terkumpul sebanyak 24.529 kilogram beras terbaik yang sudah disalurkan. Masih banyak pondok pesantren yang belum terjangkau karena keterbatasan," demikian Diding.
Baca juga: Wayang Banjar obati kerinduan warga Sampit
Baca juga: Ketua DPRD Kotim wujudkan pembangunan gapura SMK Ambarwati
Baca juga: DPRD Kotim dorong penyelesaian jalan alternatif menuju Pelabuhan Bagendang