Disdagperin Kalteng ajak masyarakat bangga gunakan produk dalam negeri

id Pemprov kalteng, disdagperin kalteng, barang bekas impor, thrift, cintai produk indonesia, bangga produk dalam negeri, lokal pride, barang lokal, kalt

Disdagperin Kalteng ajak masyarakat bangga gunakan produk dalam negeri

Kadisdagperin Kalteng Aster Bonawaty. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalimantan Tengah mengajak masyarakat untuk mencintai sekaligus bangga menggunakan berbagai produk lokal atau olahan dalam negeri.

"Tak hanya mencintai, namun kita harus bangga terhadap produk-produk Indonesia dengan cara menggunakannya. Apalagi produk dalam negeri tidak kalah bagus dan kerennya dengan produk luar negeri, baik kualitas, model dan lainnya," kata Kepala Disdagperin Kalteng Aster Bonawaty di Palangka Raya, Selasa.

Aster menegaskan, dengan mencintai dan bangga menggunakan produk dalam negeri maka masyarakat juga memberikan peluang bagi pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) maupun usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk terus berproduksi sehingga bisa bangkit dan pulih kembali pasca pandemi COVID-19.

"Dengan demikian kita secara otomatis juga berkontribusi terhadap pemulihan perekonomian bangsa agar kembali normal, bahkan diharapkan ke depan semakin tumbuh dan terus berkembang," jelasnya.

Selain itu, tak kalah pentingnya, menurut Aster, dengan mencintai dan bangga menggunakan barang-barang produk dalam negeri, berarti masyarakat juga telah menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai bangsa yang besar dan mandiri.

"Kapan lagi kita menghargai produk dalam negeri kalau bukan sekarang," ajak Aster Bonawaty.

Baca juga: Disbun mediasi masyarakat Karta Mulia-PT Sungai Rangit, keduanya temui kesepakatan

Sementara itu menanggapi kian banyaknya peredaran barang bekas impor atau thrift yang diperjualbelikan, dia menyebut keberadaan barang thrift tentu saja mengganggu pasar komoditas produk-produk yang sama, bahkan bisa menggerus pasar lokal. Apalagi mengingat sebagian barang thrift harganya cenderung lebih terjangkau.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan dan meningkatkan pengawasan terhadap peredaran impor barang bekas di pasaran khususnya di wilayah Kalimantan Tengah.

Disdagperin terus meningkatkan sosialiasi mengenai risiko penggunaan barang bekas ilegal sehingga masyarakat dapat lebih waspada, hingga mengurangi permintaan terhadap barang bekas yang diimpor tersebut. Sekaligus juga mengimbau dan mendorong seluruh masyarakat untuk lebih baik menggunakan barang produk dalam negeri.

"Kami juga selama ini terus melakukan pembinaan terhadap IKM, baik melalui bimbingan teknis, pendampingan dan fasilitasi mulai dari perizinan, peningkatan kualitas produksi, pengemasan, sertifikasi sampai pada strategi pemasarannya," ucapnya.

 

Baca juga: Dislutkan Kalteng laksanakan Ramadhan Berbagi Berkah

 

Baca juga: DPRD Kalteng dukung langkah pemprov bangun penggilingan padi modern

 

Baca juga: Pemprov Kalteng berkomitmen penuhi hak penyandang disabilitas