Sampit (ANTARA) - Satuan Tugas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah dimotori Dinas Ketahanan Pangan memantau harga bahan pangan di pasar tradisional di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan mendapati harga secara umum masih stabil dan stok aman.
"Memang ada yang masih tinggi, tapi secara umum harga masih stabil, bahkan ada yang turun, seperti harga ayam potong. Untuk pasokan barang, pedagang menyatakan masih lancar dan stok aman hingga Lebaran Idul Fitri nanti," kata Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko didampingi Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng, Muhammad Moejiono di Sampit, Jumat.
Tim dibagi dua kelompok melakukan pemantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pasar Keramat, Pasar Subuh serta agen dan pangkalan gas elpiji. Pemantauan dilaksanakan selama dua hari hingga besok.
Saat pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya, beberapa pedagang yang ditemui menyatakan stok masih aman bahkan hingga Lebaran nanti. Harga bahan pangan umumnya stabil, bahkan ada yang turun, meski ada pula yang relatif masih tinggi.
Harga beras lokal cenderung masih tinggi, sementara beras yang didatangkan dari Pulau Jawa cukup stabil. Harga daging sapi saat ini masih stabil, namun menjelang Lebaran pekan depan diperkirakan akan mengalami sedikit kenaikan karena permintaan diperkirakan meningkat.
Hasil pantauan tim, harga minyak goreng Rp15.000 per liter, kedelai Rp15.000/kg, bawang merah berkisar Rp32.000 sampai Rp35.000 dan bawang puting Rp38.000 sampai Rp40.000/kg tergantung ukuran.
Baca juga: DPRD Kotim berharap Kemenhub bantu perpanjangan landasan bandara Sampit
Harga melinjo Rp100.000/kg, beras lokal siam Kahayan Rp18.000/kg, cabai keriting Rp50.000/kg, cabai rawit Rp35.000 sampai Rp40.000/kg, daging murni Rp150.000/kg, tulangan Rp100.000/kg dan daging tangkar Rp130.000/kg.
Sementara itu harga gas elpiji 3 kg Rp22.000, elpiji 5 kg Rp102.000 dan elpiji 15 kg Rp205.000 per tabung. Beberapa pangkalan juga menyatakan stok masih tersedia.
"Stok semua masih aman. Harga beras memang tinggi, tetapi masyarakat tidak ribut karena pemerintah memperbolehkan membeli tanpa dibatasi di pasar penyeimbang dengan harga lebih murah. Tidak masalah itu. Kami pedagang hanyar menyesuaikan harga supaya masih bisa dapat untung walaupun tidak banyak," kata Junaidi, pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya.
Sementara itu Satuan Tugas Ketahanan Pangan dan TPID Provinsi Kalimantan Tengah mendorong Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus memantau perkembangan harga dan melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi.
"Stabilisasi itu perlu ditingkatkan gitu karena kalau harga tinggi terus nanti inflasi juga naik. Jadi diperlukan peran serta dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi lonjakan inflasi. Harapan kita, masyarakat bisa menikmati harga pasar," demikian Moejiono.
Baca juga: Tujuh rumah ludes dalam kebakaran di Sampit
Baca juga: DPRD Kotim berupaya Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tepat waktu
Baca juga: Legislator dukung pengembangan RSUD Murjani Sampit