Legislator soroti belum optimalnya pemanfaatan pasar di Kotim

id Legislator soroti belum optimalnya pemanfaatan pasar di Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Rudianur, DPRD kotim

Legislator soroti belum optimalnya pemanfaatan pasar di Kotim

Bangunan Pasar Mangkikit di Jalan Pangeran Antasari yang tidak jelas kapan akan diselesaikan dan dioperasionalkan. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur menyayangkan belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan pasar tradisional oleh pemerintah daerah, bahkan ada yang bertahun-tahun belum dimanfaatkan. 

"Eksekutif perlu lebih serius menyikapi masalah ini. Sangat disayangkan pasar yang sudah dibangun tapi tidak dimanfaatkan secara maksimal, padahal ini juga menjadi potensi perekonomian," kata Rudianur di Sampit, Kamis. 

Saat ini di Sampit ada Pasar Rakyat Mentaya yang hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal padahal bangunan pasar yang terletak di Jalan Achmad Yani ini berdiri sejak 2017 dengan menghabiskan dana APBN sekitar Rp5,6 miliar.

Belakangan pemerintah daerah merombak desain di bagian dalam dan sisi pasar tersebut. Masyarakat menunggu kapan pasar itu dioperasikan karena sudah mubazir bertahun-tahun. 

Pemerintah daerah juga diharapkan membuat terobosan untuk kembali meningkatkan aktivitas di pasar-pasar yang dikelola pemerintah karena terlihat ada penurunan. 

Baca juga: Legislator ingatkan jangan ada pungli penerimaan siswa baru di Kotim

Seperti di lantai dua Pusat Perbelanjaan Mentaya serta lantai dua Pasar Keramat kini banyak toko yang tutup imbas berkurangnya pembeli. Perlu inovasi agar masyarakat kembali tertarik berbelanja di pasar yang dikelola pemerintah sehingga transaksi juga kembali meningkat. 

Ada pula sebuah bangunan pasar di sisi Jalan Tjilik Riwut yang menghubungkan Sampit-Kota Besi. Bangunan yang didirikan pada era pemerintahan sebelumnya itu awalnya digadang-gadang untuk pasar grosir hasil pertanian, namun setelah bangunan pasar selesai hingga kini belum dimanfaatkan. 

Pasar lainnya yang terus menjadi sorotan adalah Pasar Mangkikit di Jalan Pangeran Antasari. Peletakan batu pertama pembangunan pasar itu dilaksanakan pada 22 Februari 2015 silam namun kini mangkrak dan tidak jelas nasibnya padahal bangunannya hampir selesai. 

"Sangat disayangkan kalau pasar-pasar yang ada menjadi mubazir. Eksekutif harus lebih serius dalam optimalisasi pasar tradisional. Ini juga demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang di pasar-pasar tersebut," demikian Rudianur. 

Baca juga: Legislator Kotim: Pengendalian inflasi harus berkelanjutan

Baca juga: DPRD Kotim minta Mal Pelayanan Publik dioptimalkan

Baca juga: Legislator dorong penguatan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata Kotim