Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengemukakan pemerintah sedang menyusun strategi transisi untuk mengakhiri status kedaruratan kesehatan akibat COVID-19 di dalam negeri.
"Indonesia sebelumnya sudah bersiap bertransisi dari pandemi ke endemi dengan berkonsultasi dengan WHO. WHO menyampaikan bahwa persiapan Indonesia dipandang baik dalam menghadapi transisi pandemi ke endemi," kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Kementerian Kesehatan menyambut baik keputusan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) COVID-19 pada Jumat (5/5).
Baca juga: WHO umumkan COVID-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global
“Kami mengucapkan terima kasih untuk seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjuang bersama sehingga penularan COVID-19 Indonesia dapat terkendali, dan saat ini kita bersama-sama menuju pengakhiran kondisi kedaruratan,” ujarnya.
Syahril mengatakan Kemenkes telah berkonsultasi dengan Dirjen WHO dan Tim WHO di Jenewa dan Indonesia untuk mempersiapkan transisi pandemi.
Kendati status kegawatdaruratan pandemi sudah dicabut, kata Syahril, pemerintah tetap mengedepankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. WHO juga menegaskan perlunya strategi transisi untuk penanganan COVID-19 jangka panjang.
Baca juga: Epidemiolog UI prediksi COVID-19 memuncak hingga 5.000 kasus per hari
Strategi jangka panjang yang dimaksud di antaranya dengan surveilans kesehatan di masyarakat, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan atas kemungkinan adanya pandemi di masa yang akan datang.
Masyarakat juga diimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Upaya vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko, kata Syahril.
Pemerintah juga mempersiapkan langkah pencabutan status pandemi sesuai dengan Strategi Kesiapsiagaan dan Respon COVID-19 2023--2025 sesuai panduan WHO.
"COVID-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki resiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan," katanya.
Baca juga: Kemenkes sebut 841 orang sembuh COVID
Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim meningkat
Baca juga: Angka sembuh COVID Indonesia bertambah jadi 6.578.937 orang
Berita Terkait
RSUD Tamiang Layang tetap layani kedaruratan di Hari Raya Idul Adha
Senin, 17 Juni 2024 15:31 Wib
Peserta terbantu JKN saat alami kedaruratan kesehatan
Jumat, 12 Januari 2024 16:06 Wib
Bagaimana menyikapi berakhirnya fase kedaruratan COVID-19
Minggu, 7 Mei 2023 20:45 Wib
PT GSP-AMR Astra Agro Lestari tingkatkan kapasitas karyawan hadapi kejadian kedaruratan
Rabu, 16 November 2022 6:25 Wib
Jembatan Lahei - Malawaken yang ambruk mulai ditangani
Rabu, 12 Oktober 2022 19:49 Wib
Wali Kota minta warga Palangka Raya maksimalkan layanan kedaruratan 112
Kamis, 14 Juli 2022 17:37 Wib
Indonesia tak lagi berada dalam kondisi kedaruratan COVID-19
Selasa, 10 Mei 2022 21:13 Wib
RSUD Tamiang Layang tetap buka layanan kedaruratan saat libur Lebaran
Jumat, 29 April 2022 18:06 Wib