Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Bulog terus mengoptimalkan pendistribusian beras subsidi sebagai salah satu langkah pengendalian inflasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah Riza Rahmadi di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, hari ini beras subsidi pemerintah provinsi kembali disalurkan di Palangka Raya.
"Sebanyak delapan ton beras subsidi jenis pera (karau) kami bersama Bulog distribusikan hari ini," katanya.
Riza menuturkan, optimalisasi penyaluran beras subsidi, sebab kelompok makanan dan minuman menjadi penyumbang inflasi yang besar untuk Kota Palangka Raya.
"Maka salah satu upaya pengendalian yang kami lakukan, yakni melalui program beras subsidi ini, supaya harga stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga," tuturnya.
Baca juga: Pemerintah pusat akomodir 20 usulan pembangunan Kalteng
Dia menjabarkan berdasarkan pantauan harga di pasaran hari ini, beras premium maupun medium dalam kondisi stabil dan tidak ada pergeseran harga jika dibandingkan Jumat (5/5). Pantauan dilakukan di dua kota sampel inflasi, yakni Palangka Raya dan Sampit.
Untuk Pasar Besar Palangka Raya beras premium Rp15.000 per kilogram dan beras medium Rp12.500 per kilogram, sedangkan di Pasar PPM Sampit beras premium Rp16.000 per kilogram dan beras medium Rp13.000 per kilogram.
"Untuk beras premium rata-rata nasional yang tertinggi adalah di Kalsel dengan Rp18.318 per kilogram. Kita bersyukur harga beras premium tidak yang tertinggi, karena dorongan beras pera subsidi, sehingga di pasar, beras pera permintaannya agak berkurang otomatis harga terkendali," jelasnya.
Riza mengharapkan beras pera/karau Siam Kahayan (IR 42) yang sudah menjadi salah satu pilihan masyarakat Palangka Raya bisa diperluas pertanamannya karena berumur 110-115 hari sudah bisa dipanen, sehingga ketersediaan beras karau mudah diperoleh masyarakat.
Baca juga: Ketersediaan daging ayam ras di Kalimantan Tengah surplus