Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meminta dukungan pemerintah pusat dalam mengoptimalkan upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2023.
"Adanya penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla pada sejumlah daerah di Kalteng, pemprov menyampaikan permohonan dukungan ke pemerintah pusat, berupa operasi pemadaman melalui udara dengan rincian dua helikopter water bombing dan satu helikopter patroli," kata Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Palangka Raya, Jumat.
Selanjutnya juga memohon dukungan berupa Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), hingga dukungan operasional melalui Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasi pemadaman darat, yang dilakukan Personel Korem 102/Panju Panjung dan Polda Kalimantan Tengah serta Pangkalan TNI AU Iskandar Pangkalan Bun.
"Termasuk dukungan tambahan tempat penampungan air portabel atau flexible tank sebanyak 28 unit, untuk didistribusikan ke wilayah-wilayah prioritas rawan karhutla," ujarnya.
Adapun diketahui hingga saat ini, sebanyak empat kabupaten dan kota sudah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla, meliputi Sukamara, Lamandau, Barito Selatan, serta Palangka Raya.
Hal itu Edy Pratowo sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla tingkat provinsi di Aula Jayang Tingang kantor gubernur.
Baca juga: Pemprov gelar pasar penyeimbang di Barsel, sediakan ragam komoditas pangan
Lebih lanjut Edy menjelaskan, pihaknya sudah menyepakati Status Siaga Darurat Karhutla akan dilakukan pada Mei ini, hanya saja untuk waktunya nanti akan disampaikan lebih lanjut.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, berdasarkan data karhutla pada 9 Mei 2023, titik panas berdasarkan data dari hotspot BRIN sebanyak 616 hotspot, yang tersebar pada 13 kabupaten/kota kecuali Barito Selatan.
Kemudian kejadian karhutla yang dilaporkan kabupaten/kota sebanyak 87 kejadian, tersebar pada 10 kabupaten/kota kecuali Barito Timur, Gunung Mas, Kapuas serta Seruyan.
Dia menyampaikan kondisi ini menjadi peringatan bagi semua pihak. Yakni pada April 2023, hotspot sudah mencapai 220 titik dan kejadian karhutla dilaporkan sebanyak 16 kali.
"Dan untuk Mei 2023 hotspot sebanyak 58 titik dan kejadian dilaporkan sebanyak lima kali," paparnya.
Baca juga: Pemprov diminta tindak lanjuti aspirasi masyarakat dapil V DPRD Kalteng
Baca juga: Peringati hari jadi ke-66 Kalteng, pemprov berbagi ke anak-anak LKS
Baca juga: Wagub Kalteng anjangsana ke LKS berikan sejumlah bantuan