Lapas Sukamara sukses kembangkan jagung hibrida

id Lapas sukamara, pertanian, warga binaan, jagung hibrida, ketahanan pangan, pengembangan pangan, sukamara, kalteng, kalimantan tengah, pembinaan kemand

Lapas Sukamara sukses kembangkan jagung hibrida

Petugas dan warga binaan saat memanen jagung hibrida di Lapas Kelas III Sukamara, (22/5/2023). (ANTARA/HO-Lapas Sukamara)

Sukamara (ANTARA) - Lapas Kelas III Sukamara, Kalimantan Tengah menyatakan, pihaknya berhasil menanam hingga memanen jagung hibrida yang mencapai sebanyak 40 kilogram.

Sebelumnya dilakukan kegiatan pembinaan kemandirian di bidang perkebunan dan pertanian terhadap sejumlah warga binaan yang ada di dalam Lapas Kelas III Sukamara, kata Kepala Lapas Kelas III Sukamara, melalui Staf Pembinaan F Agusth di Sukamara, Selasa.

"Hasilnya, cukup memuaskan kita bisa melakukan panen jagung hibrida dengan kualitas yang sangat baik," jelasnya.

Dia menyampaikan, panen jagung hibrida tersebut dilakukan di lahan seluas lima hektare dan dengan hasil panen cukup melimpah diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal khususnya di Sukamara.

"Tentunya kita sangat bangga dengan hasil panen kali ini. Sebab, dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada, justru mampu mengoptimalkan potensi pertanian dengan hasil panen yang cukup berlimpah,” tuturnya.

Baca juga: Wabup optimis kontingen Sukamara mampu raih prestasi di FBIM Kalteng

Agusth menjelaskan, dengan keberhasilan panen jagung hibrida tersebut, pihaknya berharap dapat terus mengembangkan program pertanian yang lebih baik lagi ke depannya.

Pihaknya juga berharap kegiatan tersebut tak hanya bermanfaat bagi warga binaan tetapi turut berkontribusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan lokal serta meningkatkan kemandirian Lapas dalam bidang pertanian.

“Peningkatan potensi pertanian di lahan kosong milik Lapas Sukamara juga merupakan program pembinaan kemandirian, bertujuan menjadikan warga binaan terampil dan produktif ke depannya,” ucapnya.

Dia menambahkan, meski mereka berstatus sebagai warga binaan, namun perlu diketahui bahwa hasil penjualan dari kegiatan pembinaan kemandirian tersebut berperan menyumbang PNBP atau Pendapatan Negara Bukan Pajak, sebab pembinaan kemandirian ini akan dilakukan secara berkelanjutan.

“Menanam buah dan sayur-sayuran adalah program unggulan yang kami lakukan bersama warga binaan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mereka untuk belajar dan menyerap ilmu sebanyak mungkin,” tutupnya.


Baca juga: Pemkab Sukamara raih WTP 11 kali berturut-turut