Disdik Barito Utara perjuangkan Bahasa Bakumpai masuk mulok

id bahasa bakumpai barito utara,muatan lokal,dinas pendidikan ,barito utara,kalteng

Disdik Barito Utara perjuangkan Bahasa Bakumpai masuk mulok

Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati didampingi Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalteng Muhammad Muis dan pejabat lainnya serta para kepala sekolah foto bersama usai pembukaan pelatihan guru utama untuk revitalisasi Bahasa Dayak Bakumpai di Muara Teweh.ANTARA/HO-Dinas Pendidikan Barito Utara

Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bersama pihak terkait memperjuangkan Bahasa Bakumpai masuk sebagai muatan lokal (mulok)  di sekolah-sekolah daerah ini.

"Kami dari Dinas Pendidikan Barito Utara bersama-sama dengan pihak-pihak terkait untuk memperjuangkan agar Bahasa Bakumpai bisa masuk sebagai mulok di satuan pendidikan yang mayoritas masyarakatnya berbahasa Bakumpai khususnya di sepanjang DAS Barito,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin di Muara Teweh, Jumat.

Menurut dia, saat ini sekolah di daerah tertentu dengan masyarakat lokal yang umumnya menggunakan bahasa ibunya seperti bahasa Maayan, Tewoyan, Uut Danum, Siang, Bayan dan lainnya tentunya akan disesuaikan mulok yang sesuai.

“Upaya ini harus dilakukan agar anak-anak kita generasi penerus memiliki kebanggaan tersendiri dengan identitas asal yang menjadi jati dirinya dan bahasa daerah yang kita miliki tetap ada, terus berkembang lestari terhindar dari kepunahan akibat penuturnya sudah tidak ada lagi di masa yang akan datang,” kata dia.

Dijelaskan Syahmiludin, pihaknya bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Kalteng menggelar pelatihan guru utama untuk revitalisasi Bahasa Dayak Bakumpai. 

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber selain dari Balai Bahasa Provinsi Kalteng juga menghadirkan tokoh-tokoh pelaku seni budaya asli Bakumpai yang ada di Kabupaten Barito Utara. 

"Para peserta pada kegiatan itu terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusias, bersemangat dan gembira," katanya. 

Materi yang diberikan narasumber, menurut dia, bahkan langsung dipraktikan seperti membuat puisi atau sajak, bercerita, membuat cerpen, pidato, doa, karungut dan lainnya dalam berbahasa Bakumpai. 

“Peserta yang dikukuhkan sebagai guru utama dari kegiatan pelatihan itu nantinya diharapkan dapat mengimbaskan materi yang didapat ke teman-teman guru dan murid-murid yang ada pada jenjang TK/PAUD, SD dan SMP dalam upaya pengembangan dan pengenalan bahasa serta budaya Bakumpai,” ujar Syahmiluddin.