BKSDA Pangkalan Bun kembali tangkap orang utan kabur saat diperiksa

id BKSDA Pangkalan Bun ,orangutan kabur,kalteng,Kobar,Pangkalan Bun,BKSDA SKW II Pangkalan Bun ,Dendi Setiadi

BKSDA Pangkalan Bun kembali tangkap orang utan kabur saat diperiksa

Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun Dendi Setiadi beserta jajarannya saat melakukan evakuasi terhadap orang utan yang sempat kabur saat hendak pemeriksaan kesehatan, Senin (12/6/2023). ANTARA/HO-Ist

Pangkalan Bun (ANTARA) - Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) SKW II Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menangkap satu orang utan jantan dewasa seberat 75 kg yang sempat kabur saat pemeriksaan kesehatan.

"Orang utan ini awalnya berada di kandang transit dan akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya oleh tim Dokter Hewan dari Orangutan Foundation Indonesia (OFI)," kata Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun Dendi Setiadi di Pangkalan Bun, Selasa.

Dendi Setiadi mengungkapkan, bahwa orang utan jantan tersebut sebelumnya adalah hasil evakuasi pihaknya dari hutan Komplek Auri, pada Minggu (11/6) kemarin.

"Saat ditangkap pertama di Komplek Auri itu dilakukan pembiusan sebanyak tiga kali baru bisa dievakuasi, orang utan ini rencananya akan kita lepasliarkan ke taman margasatwa Lamandau," ungkap Dendi.

Dendi Setiadi menjelaskan, saat hendak dilakukan pemeriksaan, orang utan tersebut hanya di suntik bius satu kali, sehingga tidak lama sadar. Kemudian kabur dan berhasil di tangkap kembali oleh petugas.

"Setelah dilakukan suntik bius kedua, barulah pingsan dan kembali dimasukkan ke kandang transit usai diperiksa kesehatannya," jelasnya.

Dia mengungkapkan, orang utan seberat sekitar 75 kg tersebut kabur tidak jauh dari kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun.

"Kurang lebih 10 - 20 meter dari kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun dia kabur," kata Dendi.

Dendi mengungkapkan, pada saat pihaknya melakukan evakuasi orang utan tersebut, sempat melakukan  penutupan jalan sementara.

"Saat dia kabur ke jalan, jalur langsung kita tutup sehingga aman terkendali. Namun memang ada beberapa warga yang melihat dan mengabadikan melalui ponselnya," demikian Dendi Setiadi.