DWP Kalteng optimalkan kunjungan Program Orangtua Asuh Posyandu bantu tangani stunting

id Dharma wanita persatuan kalteng, dwp kalteng, stunting, gangguan pertumbuhan, kekerdilan, kalteng, kalimantan tengah

DWP Kalteng optimalkan kunjungan Program Orangtua Asuh Posyandu bantu tangani stunting

DWP Kalimantan Tengah melaksanakan kunjungan Program Orang Tua Asuh Posyandu ke wilayah Kabupaten Murung Raya, (22/7/2023). (ANTARA/HO-Biro Adpim Setda Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalimantan Tengah mendukung upaya percepatan penurunan stunting atau gangguan pertumbuhan, salah satunya dengan mengoptimalkan kegiatan kunjungan Program Orang Tua Asuh Posyandu.

Ketua DWP Kalimantan Tengah Anitha Nuryakin di Palangka Raya, Senin, menyampaikan, seluruh jajaran DWP di lingkup pemerintah provinsi terjun ke 14 kabupaten dan kota untuk turut menjalankan program penanganan stunting.

"Bersama-sama kita menangani masalah stunting. Penanganan stunting harus dilakukan bersama-sama oleh masing-masing pihak atau instansi, dengan melakukan intervensi sesuai tugas dan fungsi yang dimiliki," tuturnya.

Dia menjelaskan, DWP melalui kegiatan Kunjungan Program Orang Tua Asuh Posyandu di antaranya melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat khususnya para ibu, membantu meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pemenuhan gizi.

"Selain itu, kami juga memberikan bantuan sembako dan bantuan dana untuk mendukung pemenuhan makanan bergizi bagi anak-anak berisiko stunting," tuturnya.

Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah urutan pertama nasional realisasi penyerapan DAK Fisik

Adapun salah satu kunjungan Program Orang Tua Asuh Posyandu yang baru saja DWP Provinsi Kalimantan Tengah lakukan, yakni ke Desa Mangkahui, Panuut dan Penyang yang berada di Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya (22/7).

Dalam kegiatan tersebut pihaknya berkesempatan menyerahkan bantuan sembako maupun dana yang diserahkan kepada orang tua dan kader posyandu, untuk mendukung pemenuhan makanan bergizi bagi anak-anak berisiko stunting.

Lebih lanjut Anitha berharap agar kader posyandu di daerah dapat menjadi kepanjangan tangan dari Dharma Wanita sebagai orang tua asuh.

"Kami harap para kader ini membantu memberikan asupan gizi kepada anak, setiap bulan ditimbang dan dilaporkan perkembangannya," jelasnya.

Adapun prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2022 sebesar 26,9 persen. Kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 0,5 persen dari 2021 sebesar 27,4 persen.

Baca juga: Pertumbuhan UMKM Kalteng tunjukkan tren positif

Baca juga: Bulog-Pemprov Kalteng optimalkan penyaluran beras SPHP antisipasi dampak El Nino

Baca juga: Pemprov Kalteng lengkapi beras lokal dengan sertifikat keamanan pangan