Pj Bupati Barsel: Tahap anak usia dini periode penting dalam siklus kehidupan
Buntok (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Deddy Winarwan menyatakan sekaligus mendorong para orangtua, agar memahami pentingnya tahap anak usia dini dalam siklus kehidupan manusia.
Pernyataan itu disampaikan dirinya pada saat menghadiri acara kegiatan sinergitas edukasi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) dan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di Buntok, Senin.
"Jadi, dalam tahapan ini, manusia harus mendapat perhatian serius dari keluarga, pemerintah dan masyarakat," tambahnya.
Dikatakan, pada masa ini, anak-anak perlu mendapatkan lingkungan yang merangsang otak dan stimulasi psikologi sosial yang didapat dari orangtua atau lingkungannya.
PAUD-HI ini juga lanjut dia, merupakan upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
"Program ini bertujuan untuk menyediakan layanan bagi anak usia dini yang diselenggarakan secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan melalui komitmen semua unsur terkait," jelasnya.
Sedangkan rencana aksi nasionalnya telah ditetapkan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 60/ 2013 dan sebagai acuan pelaksanaan bagi pusat dan daerah, telah dilaksanakan rencana aksi nasional PAUD-HI 2020-2024.
Dikatakannya, meskipun kerangka kerja nasional untuk PAUD-HI sudah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya yang dilaksanakan pemerintah daerah terhadap rencana aksi ini masih sangat bervariasi.
Hal itulah kata Deddy Winarwan mengakibatkan adanya perbedaan dalam pembiayaan maupun akses layanan PAUD-HI yang diselenggarakan lembaga swasta maupun pemerintah.
"Berdasarkan kajian latar belakang pada 2016, sebanyak 98 persen layanan PAUD di Indonesia ini non-pemerintah dan dikelola masyarakat. Sedangkan untuk layanannya dipimpin oleh guru dari masyarakat tanpa latar belakang khusus tentang PAUD," tambah dia.
Baca juga: Dua artis ibu kota meriahkan hiburan rakyat di Barsel
Menurut dia, setiap orang dapat mendirikan PAUD, dan untuk menerima dana BOP PAUD dari pemerintah pusat, ada empat persyaratan yang harus dipenuhi.
"Persyaratan pertama melayani 12 atau lebih anak-anak yang terdaftar di DAPODIK, dan kedua memiliki nomor registrasi NPSPN, ketiga, memiliki nomor rekening bank, dan yang keempat memiliki nomor wajib pajak yang valid," terang Deddy Winarwan.
Selain itu, ia menyampaikan, program ini juga merupakan program peningkatan kapasitas pendidik PAUD HI formal maupun non formal.
"Karena, materi pembelajaran pada PAUD HI ini meliputi kesehatan, gizi, pendidikan, perlindungan, pengasuhan dan kesejahteraan," tambah Deddy Winarwan.
Acara kegiatan tersebut dihadiri ketua TP PKK yang juga Bunda PAUD Barsel, Erna Ardiani dan sejumlah kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) setempat.
Baca juga: Pemkab Barito Selatan canangkan imunisasi HPV dan RV serentak
Baca juga: DPUPR Barsel prioritaskan pembangunan jalan menuju perdesaan pada 2024
Baca juga: Penjabat Bupati Barsel Cup 2023 dimeriahkan 31 tim sepak bola
Pernyataan itu disampaikan dirinya pada saat menghadiri acara kegiatan sinergitas edukasi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) dan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di Buntok, Senin.
"Jadi, dalam tahapan ini, manusia harus mendapat perhatian serius dari keluarga, pemerintah dan masyarakat," tambahnya.
Dikatakan, pada masa ini, anak-anak perlu mendapatkan lingkungan yang merangsang otak dan stimulasi psikologi sosial yang didapat dari orangtua atau lingkungannya.
PAUD-HI ini juga lanjut dia, merupakan upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
"Program ini bertujuan untuk menyediakan layanan bagi anak usia dini yang diselenggarakan secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan melalui komitmen semua unsur terkait," jelasnya.
Sedangkan rencana aksi nasionalnya telah ditetapkan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 60/ 2013 dan sebagai acuan pelaksanaan bagi pusat dan daerah, telah dilaksanakan rencana aksi nasional PAUD-HI 2020-2024.
Dikatakannya, meskipun kerangka kerja nasional untuk PAUD-HI sudah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya yang dilaksanakan pemerintah daerah terhadap rencana aksi ini masih sangat bervariasi.
Hal itulah kata Deddy Winarwan mengakibatkan adanya perbedaan dalam pembiayaan maupun akses layanan PAUD-HI yang diselenggarakan lembaga swasta maupun pemerintah.
"Berdasarkan kajian latar belakang pada 2016, sebanyak 98 persen layanan PAUD di Indonesia ini non-pemerintah dan dikelola masyarakat. Sedangkan untuk layanannya dipimpin oleh guru dari masyarakat tanpa latar belakang khusus tentang PAUD," tambah dia.
Baca juga: Dua artis ibu kota meriahkan hiburan rakyat di Barsel
Menurut dia, setiap orang dapat mendirikan PAUD, dan untuk menerima dana BOP PAUD dari pemerintah pusat, ada empat persyaratan yang harus dipenuhi.
"Persyaratan pertama melayani 12 atau lebih anak-anak yang terdaftar di DAPODIK, dan kedua memiliki nomor registrasi NPSPN, ketiga, memiliki nomor rekening bank, dan yang keempat memiliki nomor wajib pajak yang valid," terang Deddy Winarwan.
Selain itu, ia menyampaikan, program ini juga merupakan program peningkatan kapasitas pendidik PAUD HI formal maupun non formal.
"Karena, materi pembelajaran pada PAUD HI ini meliputi kesehatan, gizi, pendidikan, perlindungan, pengasuhan dan kesejahteraan," tambah Deddy Winarwan.
Acara kegiatan tersebut dihadiri ketua TP PKK yang juga Bunda PAUD Barsel, Erna Ardiani dan sejumlah kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) setempat.
Baca juga: Pemkab Barito Selatan canangkan imunisasi HPV dan RV serentak
Baca juga: DPUPR Barsel prioritaskan pembangunan jalan menuju perdesaan pada 2024
Baca juga: Penjabat Bupati Barsel Cup 2023 dimeriahkan 31 tim sepak bola