Jaksa : Korban penganiayaan David Ozora harus dapat keadilan

id David Ozora , Mario Dandy Satriyo

Jaksa : Korban penganiayaan David Ozora harus dapat keadilan

Terdakwa kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo (tengah) bersiap mengikuti sidang di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Terdakwa kasus penganiaya terhadap David Ozora itu menjalani sidang dengan agenda pembacaan pledoi atau nota pembelaan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Jakarta (ANTARA) - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut korban penganiayaan David Ozora (17)  harus mendapatkan keadilan dengan mengedepankan moralitas nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai kebenaran yang ada di masyarakat.
 
"Majelis hakim yang kami muliakan, saudara tim penasihat hukum yang terhormat pada intinya kami selaku tim penuntut umum menolak dan membantah seluruh argumen dari tim penasihat hukum terdakwa di dalam pleidoinya, " kata salah satu anggota JPU, Maidarlis saat membacakan draf replik atas pleidoi atau nota pembelaan yang disampaikan tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.
 
Selain itu Jaksa menilai nota pembelaan yang dilayangkan oleh terdakwa Mario Dandy beserta tim penasihat hukumnya tidak menggambarkan fakta sebenarnya.
 
“Serangkaian fakta yang mereka kemukakan hanyalah penggalan atau potongan yang sifatnya parsial. Dari keterangan para saksi dan keterangan para ahli yang hanya mendukung argumen mereka saja dan keterangan di dalam pleidoi itu tidaklah menggambarkan fakta yang sebenarnya terjadi,” ucapnya.

Baca juga: Mario Dandy mengaku kecewa atas tuntutan 12 tahun penjara
 
Kemudian Jaksa mengatakan jika penasihat hukum dan terdakwa menguraikan seluruh fakta persidangan maka akan terlihat suatu kenyataan yang bertolak belakang dengan apa yang dikemukakan.
 
“Sangat jelas menggambarkan keterlibatan terdakwa sebagai pelaku dalam tindak pidana, turut serta melakukan penganiayaan berat dengan rencana terlebih dahulu,” kata Jaksa.
  
Terdakwa Mario Dandy Satriyo (20) menyampaikan kekecewaannya terhadap Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas tuntutan pidana maksimal berupa penjara 12 tahun akibat menganiaya David Ozora (17).
 

"Majelis hakim yang Mulia, pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan rasa kecewa atas tuntutan JPU yang menuntut dengan pidana maksimal tanpa sedikitpun mempertimbangkan alasan-alasan yang meringankan," kata Mario Dandy di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (22/8).
   
Mario Dandy saat membacakan pleidoi atau nota pembelaannya juga menyampaikan terkejut saat mendengar jumlah restitusi yang harus dibayarkan saat disampaikan oleh JPU.
 
"Dengan jumlah restitusi yang sangat besar tersebut maka dengan itikad baik saya bersedia membayar restitusi sesuai dengan kemampuan dan kondisi saya," katanya.

Baca juga: JPU tuntut Shane Lukas 5 tahun penjara

Baca juga: Mario Dandy ajukan pleidoi pekan depan

Baca juga: Mario Dandy dituntut 12 tahun penjara kasus penganiayaan