Anggota DPD minta perusahaan optimalkan kemitraan untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat

id Dpd ri teras narang, sawit watch, kelapa sawit, kemitraan sawit, kalteng, kalimantan tengah

Anggota DPD minta perusahaan optimalkan kemitraan untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat

Focus group discussion Mendorong Solusi Pola Kemitraan Kebun Sawit Berkelanjutan di Kalimantan Tengah, Selasa (12/9/2023). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang meminta perusahaan sawit di Provinsi Kalimantan Tengah mengoptimalkan program kemitraan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Banyak isu di sektor perkebunan yang salah satunya bermuara kesenjangan. Maka salah satu upayanya, perusahaan harus semakin hadir untuk menyejahteraan masyarakat yang salah satunya melalui program kemitraan," kata Teras di Palangka Raya, Selasa.

Perkebunan sawit juga harus memenuhi seluruh kewajiban terhadap pemerintah dan juga masyarakat yang salah satunya terkait kewajiban penyediaan plasma 20 persen.

"Maka pemerintah juga harus hadir menjadi jembatan antara perusahaan dan masyarakat, guna memastikan pola kemitraan kebun sawit berkelanjutan di Kalteng berjalan maksimal," terangnya.

Baca juga: DAD Kalteng sayangkan bentrok yang terjadi di Kotawaringin Timur

Baca juga: Kelapa sawit dapat jadi penopang kemajuan Indonesia, kata Teras Narang

Pernyataan itu diungkapkan dia pada acara "focus group discussion" yang digelar Sawit Watch dengan turut menghadirkan unsur pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten serta kalangan akademisi.

Direktur Eksekutif Sawit Watch Achmad Surambo mengatakan, total Kalteng yang terdiri dari 14 kabupaten/kota, dalam pengelolaan sumberdaya alam masih rata-rata berbasis lahan pada sektor pertanian dan perkebunan. Sektor perkebunan sawit sendiri masih menjadi bagian primadona selain batu bara dan perikanan.

Namun perspektif kesejahteraan masyarakat di sekitar kebun masih di bawah harapan dan perihal ini menjadi salah satu pemicu maraknya tuntutan bangun pola kemitraan, melalui pengadaan plasma 20 persen dari masyarakat pada perusahaan perkebunan sawit.

Untuk itu, lanjut dia, FGD tersebut digelar dalam rangka menemukan, mengenali akar masalah dan merumuskan solusi yang dapat mengoptimalkan penanganan pola kemitraan kebun sawit.

"Sehingga, pertemuan ini diharapkan dapat menentukan dan menyepakati bersama langkah-langkah strategis sebagai bagian solusi dalam penguatan serta peningkatan pola kemitraan kebun sawit di Kalimantan Tengah," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap 12 orang pencuri 6,5 ton buah sawit di Kobar

Baca juga: Bupati Barut harapkan pembangunan pabrik sawit berdampak ekonomi masyarakat

Baca juga: Bupati Barut ajak masyarakat jaga kamtibmas jelang Pemilu 2024